Jambi (ANTARA) - Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) MontD'Or Oil Tungkal Ltd pada tahun ini merencanakan akan melakukan pemboran di Lapangan Pematang Lantih Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi tepatnya 2 sumur pengembangan yaitu PLT 12 dan PLT 13 dengan target produksi kisaran 434 BOPD.
General Manager MontD'Or Oil Tungkal Ltd, Ester Ksatrianto mengatakan, pada tahun 2021 lalu KKKS MontD'Or Oil Tungkal Ltd. telah menyelesaikan pemboran sumur pengembangan di Lapangan Mangupeh yaitu MGH 45 dan MGH 47 dengan penambahan produksi awal sebesar 261 BOPD.
"Besar harapan kami untuk dapat memenuhi target yang telah di tetapkan oleh Pemerintah di masing-masing sumur, sehingga kami dapat berkontribusi untuk pencapaian target produksi minyak nasional. Pemboran ini ditandai dengan tajak Sumur PLT 12 yang telah dilakukan pada Kamis (27/07) yang nantinya akan kami lanjutkan dengan pemboran sumur kedua di Lapangan Pematang Lantih yaitu Sumur PLT 13,"katanya menjelaskan, Jumat (29/7).
Dia menerangkan, sebagai salah satu Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) minyak dan gas bumi yang mengelola Blok Tungkal di Provinsi Jambi di bawah Pengawasan SKK Migas, hingga saat ini terus berkontribusi positif untuk pencapaian target nasional minyak dan gas bumi di Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan upaya-upaya yang terus dijalankan guna mencari cadangan migas yang ada di wilayah kerjanya. Saat ini SKK Migas - MontD'Or Oil Tungkal Ltd. telah mengoperasikan 2 lapangan minyak di Provinsi Jambi, yaitu Lapangan Pematang Lantih dan Lapangan Mangupeh dengan rata-rata produksi harian 851 BOPD.
Sementara itu, Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel, Anggono Mahendrawan menyampaikan bentuk apresiasinya kepada KKKS MontDOr Oil atas semangat yang begitu luar biasa untuk dapat mengambil peran dalam upaya menjaga ketahanan energi nasional.
“Dengan adanya tajak sumur ini harapannya dapat menemukan cadangan baru dan tentu saja menambah kontribusi Sumbagsel terhadap produksi minyak nasional," ungkap Anggono.
Diharapkan pemboran baik yang telah dilakukan ataupun yang sedang berlangsung saat ini dapat memberikan kontribusi untuk pancapaian target produksi minyak nasional sebesar 1.000.000 BOPD di tahun 2030, sehingga mengurangi angka import minyak di tahun 2030.