Jambi (ANTARA) - Rusia memiliki populasi Muslim terbesar di Eropa dan menjadikannya sebagai kelompok agama terbesar kedua di negara ini setelah Kristen Ortodoks.
Terdapat jumlah populasi Muslim saat ini sekitar 14 juta dan 20 juta orang atau antara 10 hingga 14 persen dari total populasi Rusia 146,8 juta pada 2018.
Muslim di Rusia adalah kelompok yang sangat heterogen dan sangat beragam dalam budaya dan praktik keagamaan mereka.
Sebagian besar Muslim di Rusia tinggal di wilayah Moskow dan wilayah metropolitan besar lainnya seperti Saint Petersburg dan Yekaterinburg.
Terdapat pula konsentrasi pemeluk Islam yang tinggi di daerah-daerah kecil di mana negara-negara Islam berada sebelum pembentukan negara Rusia. Wilayah-wilayah tersebut adalah Tatarstan, Bashkortostan, dan Republik Kaukasus Utara.
Ada delapan republik Muslim yang diakui di Federasi Rusia, yaitu Tatarstan, Bashkortostan, Chechnya, Ingushetia, Dagestan, Kabardino-Balkaria, Karachay-Cherkessia dan Adygeya.
Tatarstan dan Bashkortostan adalah bagian dari Volga-Ural, sedangkan republik Muslim lainnya milik Kaukasus Utara.
Sebagian besar Muslim Rusia tinggal di Republik Kaukasus Utara dan masing-masing telah mengadopsi kebijakannya sendiri terhadap Islam.
Cepatnya pertumbuhan populasi Muslim di Rusia setidaknya disebabkan oleh dua faktor utama, yakni tingkat kelahiran yang tinggi di antara keluarga Muslim Rusia dan juga banyaknya kedatangan orang-orang dari Asia Tengah.
Agama islam datang ke Rusia diperkirakan pada abad ketujuh. Saat itu, pengikut Nabi Muhammad SAW datang ke Rusia 22 tahun setelah Rosulullah wafat.
Mereka datang ke kota yang saat ini dikenal sebagai Derbent, di Dagestan Selatan. Setelah itu, adzan pertama, panggilan untuk beribadah, di Rusia dilakukan di tanah Dagestan.
Pada saat itu, lebih dari 58 orang yang datang dari latar belakang kebangsaan dan kelompok etnis yang berbeda secara historis mempraktikkan agama Islam.
Agama Islam dinyatakan sebagai agama negara di salah satu negara bagian yang terletak di wilayah Rusia saat ini yaitu di Volga Bulgaria pada tahun 922 yang berarti 66 tahun lebih awal dari penerimaan Kekristenan Ortodoks sebagai agama Kristen Ortodoks, agama negara Kievan Rus pada saat itu.
Mayoritas Muslim Rusia adalah Sunni dari mazhab Hanafi tetapi ada juga beberapa Sunni dari mazhab Syafi'i dan Syiah.
Syiah Rusia sebagian besar adalah orang Azeri dan Tajik dari Pamir dengan jumlah yang kecil. Kebanyakan Syiah tinggal di Derbent, Dagestan selatan.
Sedangkan di Moskow, hanya terdapat satu komunitas yang terdaftar sebagai Syiah.
Di Rusia terdapat tiga pusat federal, yaitu di Moskow ada Dewan Mufti Rusia, di kota Ufa terdapat Asosiasi Spiritual Muslim, dan di Kaukasus juga ada Asosiasi Spiritual Muslim yang bertindak sebagai pusat koordinasi umat Islam di Kaukasus Utara.
Setiap republik Muslim telah memilih untuk mendirikan sebuah institusi untuk Islam yang bernama Asosiasi Spiritual Muslim atau SAM.
Republik Muslim memberlakukan kooptasi Islam melalui tiga proses.
Pertama, mayoritas masjid di Rusia telah dikooptasi ke dalam Asosiasi Spiritual Muslim (SAM).
Kedua, pengetahuan agama diawasi dan dikendalikan melalui pemantauan janji keagamaan dan produksi literatur dan situs web keagamaan.
Terakhir, melalui undang-undang dan kebijakan informal, gerakan keagamaan, pemimpin, dan pemikiran independen di luar SAM semakin dibingkai. (berbagai sumber)
Penulis: Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Jurusan Bahasa Rusia UI