Muara Bulian, Batanghari (ANTARA) - Harga pinang di Kabupaten Batanghari masih terbilang rendah, hal ini membuat para petani pinang masih belum bisa bernapas lega.
"Untuk harga pinang di kalangan pengepul masih terbilang rendah, atau masih di hargai Rp4.000/Kg hingga Rp6.000/Kg," kata Debi Alta petani pinang di Muara Bulian, Jum'at (30/9).
Untuk harga kini masih bertahan dan cenderung turun dibanding sebelumnya yang mencapai Rp10.000 per kilogram hingga Rp11.000 per kilogram.
Dengan melihat kondisi tersebut pengepul mengakui rendahnya harga saat ini membuat para penampung kurang bergairah untuk memprioritaskan hasil pertanian pinang, mengingat proses pengerjaannya yang memakan waktu panjang.
Buah pinang saat ini bukanlah prioritas unggulan untuk di cari, selain prosesnya yang panjang, mulai dari pembelahan, hingga menjemur kembali hingga kering.
"Dengan harga seperti sekarang ini, tidak dapat mengimbangi harga kebutuhan pokok yang mulai tinggi ditambahi lagi dengan ada kenaikannya BBM," ujarnya
Rendahnya harga jual pinang saat ini membuat persediaan di gudang menumpuk karena pinang tersebut belum bisa di ekspor.
Dirinya berharap dengan rendahnya harga pinang saat ini mendapat perhatian dari pemerintah agar harga bisa kembali stabil dan para petani kembali bersemangat untuk bercocok tanam pinang bahkan juga merasakan hidup sejahtera.
Harga pinang di Batanghari masih terbilang rendah
Jumat, 30 September 2022 10:21 WIB