Jambi (ANTARA) -
Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN Bonivasius Prasetya Ichtiarto menegaskan pentingnya sikap gotong royong lintas sektor dalam membangun Kampung Keluarga Berkualitas guna percepatan dan penanganan persoalan terkait stunting dan kemiskinan ekstrim di Kota Jambi.
"Pembangunan kualitas sumber daya manusia membutuhkan dukungan berbagai sektor dan pihak yang terintegrasi, maka kolaborasi dan konvergensi dalam kerangka penyelenggaraan Kampung Keluarga Berkualitas menjadi salah satu faktor penentu keberhasilannya," katanya saat melaunching Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) sekaligus Pencanangan Kampung Keluarga Berkualitas di Kecamatan Danau Teluk, Kota Jambi, Rabu.
Ia menjelaskan selain pihak pemerintah, sektor non pemerintah, seperti dunia usaha, lembaga swadaya masyarakat, perguruan tinggi dan organisasi profesi, organisasi keagamaan, mitra pembangunan dan partisipasi masyarakatnya dapat terlibat dalam pelaksanaan optimalisasi Kampung Keluarga Berkualitas.
Ia juga mengimbau kepada lintas sektor tidak lagi melihat Kampung Keluarga Berkualitas adalah milik BKKBN, namun menjadi program bersama dimana semua pihak dapat melaksanakan tupoksinya secara sinergis dan konvergen atau gotong royong.
Kampung Keluarga Berkualitas merupakan konsep percepatan pembangunan keluarga dengan menggunakan pendekatan pemberdayaan individu, keluarga, dan masyarakat oleh lintas sektor dan pihak di berbagai level pemerintahan yang terintegrasi dan gotong royong.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengapresiasi Pemkot Jambi yang telah melakukan pembentukan serta pengelolaan terhadap 12 Kampung Keluarga Berkualitas pada 11 kecamatan.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Jambi Maulana mengatakan ujung tombak keberhasilan pembangunan adalah keluarga dan semua pembangunan diawali dari keluarga.
"Jangan sampai dalam keluarga kekurangan gizi, optimis stunting di Kota Jambi akan turun terus. Kita harus bersinergi lintas sektoral terus menerus dalam upaya menurunkan stunting," kata dia.