Jambi (ANTARA) - Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Jambi menjamin penyerapan gabah dan beras petani wilayah setempat dengan tetap memprioritaskan kualitas produk guna memastikan ketersediaan stok
cadangan beras pemerintah (CBP) tetap aman sepanjang 2025.
Pemimpin Perum Bulog Kanwil Jambi Ali Ahmad Najih Amsari di Jambi, Jumat, mengungkapkan Bulog Jambi siap melakukan penyerapan gabah dan beras petani dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang baru.
"Dengan HPP baru beserta persyaratan kualitas untuk gabah seperti kadar air, kadar butir hampa dan persyaratan kualitas untuk beras seperti kadar air, butir patah dan butir menir," katanya.
Pemenuhan kualitas gabah itu dibutuhkan mengingat gabah akan disimpan dalam kurun waktu tentu sehingga pihaknya harus memastikan gabah-gabah yang diserap Bulog ini memiliki standar kualitas yang baik.
Bulog siap menyerap gabah dan beras petani sepanjang tahun ini. Langkah ini bentuk tanggung jawab Bulog untuk menjaga stabilitas harga sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.
Ali Ahmad Najih Amsari menyebut jika Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani dihargai Rp6.500 per kilogram, Gabah Kering Giling (GKG) di Gudang Bulog Rp8.200 per kilogram. Sementara untuk beras di Gudang Bulog dihargai Rp12 ribu per kilogram.
"Kami sudah berkoordinasi dengan jajaran di kabupaten/kota untuk memastikan
penyerapan berjalan lancar. Gabah dan beras akan diserap di beberapa wilayah di antaranya Kerinci, Bungo, Tanjab Timur dan wilayah lainnya," katanya.
Dia mengungkapkan bahwa penyerapan ini
bertujuan melindungi pendapatan petani sekaligus
memperkuat ketahanan pangan nasional khususnya di Jambi, terutama di tengah dinamika pasar global.
"Ini adalah momentum bagi kita untuk menunjukkan keberpihakan nyata kepada petani sekaligus menjaga kestabilan pangan," kata dia.
Selain serapan hasil panen, Bulog juga berkomitmen untuk meningkatkan efisiensi distribusi beras ke masyarakat melalui program SPHP ke pedagang pengecer di pasar tradisional dan bantuan pangan berupa beras 10 kg.
Program ini tidak hanya mendukung petani tetapi juga masyarakat luas dalam memperoleh kebutuhan pokok dengan harga terjangkau dan mewujudkan
ketahanan pangan yang berkelanjutan.