Jambi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi memastikan keterlibatan pihaknya dalam ikut mengembangkan potensi wisata melalui acara rutin skala nasional untuk mengenalkan dan membantu promosi wisata Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muara Jambi.
"Baru saja kita mengikuti even perdana setelah kawasan candi ini di revitalisasi hal ini luar biasa dan akan terus kita kembangkan membuat acara untuk lebih mengenalkan kawasan ini," kata Bupati Muaro Jambi Bambang Bayu Suseno, saat mengikuti kegiatan Temple Run 2025 10 K di kawasan Candi Muara Jambi, Minggu.
Kegiatan lari yang diselenggarakan pada akhir pekan ini sebagai bukti bahwa KCBN Muarajambi telah siap menyelenggarakan even besar di dalam kawasan itu dan fasilitas pendukung di kawasan itu sangat memadai seperti museum yang luas untuk penyelenggaraan berbagai bentuk kegiatan dalam skala besar dan nasional.
Komplek percandian Muarajambi memiliki keunggulan tersendiri selain memiliki lahan sangat luas di dalam kawasan ini dan masyarakat bisa menikmati suasana hijau yang dipenuhi oleh tumbuhan, suasana seperti itu membuat kenyamanan jiwa saat datang ke candi.
Bambang menegaskan setelah proses serah terima operasional museum nanti, Pemda akan menggenjot kegiatan rutin di KCBN Muarajambi dan kawasan yang begitu luas ini harus dimanfaatkan secara maksimal untuk meningkatkan kunjungan wisatawan domestik dan asing dimaa pengunjung bisa menikmati suasana alam dan candi-candi yang tersebar di delapan desa penyangga dalam kawasan itu.
"Kita akan buatkan even di dalam candi untuk menarik kunjungan wisata dan lebih mengenalkan KCBN Muarajambi ke masyarakat luas," kata Bambang.
Beberapa jenis pohon yang tumbuh dalam komplek percandian diantaranya Pohon Bodi (Ficus religiosa) pohon ini memiliki nilai penting dalam tradisi keagamaan, kapung/Campaga (Oroxylum indicum) tumbuhan ini dikenal dengan nama kembang parang, memiliki manfaat termasuk dalam pengobatan tradisional dan kemudian ada tumbuhan Sebalik Sumpah (Schima wallichii) tumbuhan ini memiliki nilai ekonomi dan dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, termasuk pohon Sungkai,
"Bahkan ada fenomena batang pohon menyatu seperti yang terjadi di beberapa pohon di percandian Muara Jambi itu termasuk pohon epifit. Dalam artian tanaman atau tumbuhan yang menumpang pada tumbuhan lain tampa merugikan tanaman inang nya yang menjadi daya tarik wisatawan nantinya datang ke candi," kata Bupati Muaro Jambi Bambang Bayu Suseno.