Kota Jambi (ANTARA) - Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) telah menyalurkan dana program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) Jambi sebesar Rp285,6 miliar hasil Rekomendasi Teknis (Rekomtek) tahun 2024.
"Berdasarkan perkembangan Rekomtek yang dikeluarkan Dirjenbun dan BPDB, dana yang tersalur selama tahun 2024 sudah mendekati tiga ratus miliar Rupiah," kata Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan dan Penyuluh Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, Rakhmat Dharmawan di Kota Jambi, Kamis.
Ia mengatakan, dana tersebut digelontorkan langsung melalui rekening kelompok, saat ini tengah berlangsung proses pengerjaan penebangan dan penanaman bibit sawit.
Pemerintah dengan badan pengelola dibantu oleh perusahaan inspeksi dan layanan pengujian (Sucofindo), terlibat langsung mengawal program tersebut. Pengawasan tersebut dilakukan agar pelaksanaan dilapangan sesuai dengan aturan main.
Rekomtek 2024, tercatat ada 57 kelompok menanungi 2.539 petani dilahan seluas 5.131 hektare di delapan kabupaten telah mendapatkan manfaat penyaluran dana sebesar Rp285,6 miliar tersebut.
Rakhmat merinci, berdasarkan hasil Rekomtek 2024, Kabupaten Merangin merupakan yang paling besar menerima manfaat dana PSR itu, dengan rincian 22 kelompok, 948 petani, luas lahan 1.844 hektare dengan kucuran dana mencapai Rp86,5 miliar.
Diurutkan berikutnya, Kabupaten Sarolangun, petani di daerah itu mendapat kucuran dana sebesar Rp71,3 miliar untuk 1.548 hektare lahan peremajaan (revitalisasi) tergabung dalam enam kelompok untuk 590 petani.
Penyaluran dana peremajaan sawit ini dilakukan secara bertahap, ada tiga kali proses pencarian. Skema pencarian nya (40-30-30) tergantung perkembangan pekerjaan.
Setiap melakukan proses pencarian, kelompok tani harus menyampaikan perkembangan kerja dilapangan kepada tim yang telah ditunjuk oleh BPDB.
Lanjut Rakhmat, program peremajaan sawit rakyat ini sudah dimulai sejak 2017. Provinsi Jambi telah menyerap Rp1,04 triliun dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Kelompok tani yang terlibat mencapai 225 dengan total luasan lahan yang tergarap sampai 2024 mencapai 14.171 hektare.
"Dari sebelas kabupaten kota yang ada di Jambi, hanya tiga daerah tidak masuk program PSR (Kota Jambi, Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci). Terkait daerah tersebut tidak memiliki lahan perkebunan kelapa sawit," jelas Rakhmat.
