Kudus, Jawa Tengah (ANTARA) - Badai Meganagara Drajat guru besar tarung derajat menilai PON Bela Diri 2025, Kudus, Jawa Tengah bukti berkembangnya cabang olahraga asli Indonesia yang terus berkembang pesat.
"PON Bela Diri tahun ini untuk cabang olahraga tarung derajat diikuti 22 provinsi dengan jumlah 300 atlet yang akan bertanding pada 26 nomor untuk putra dan putri," kata Badai di Media Center PON Bela Diri di GOR Djarum, Kaliputu, Kudus, Jawa Tengah, Senin.
Pelaksanaan PON di Kudus kali ini cukup baik dan sukses dan menjadi ajang kompetisi para atlet di seluruh Indonesia.
PON Bela Diri 2025, dimata guru besar tarung derajat Badai merupakan ajang pemanasan bagi para petarung di seluruh Indonesia menjelang babak pra kualifikasi PON 2027.
"Lewat banyaknya ajang kompetisi cabang olahraga bela diri tarung derajat, maka akan lahir atlet yang berprestasi nasional dari berbagai daerah," katanya.
Kemudian lagi ajang PON kali ini bagi para atlet daerah atau provinsi juga sebagai pemanasan mereka menuju pekan olahraga provinsi atau Kejurda di daerahnya masing-masing.
"Saya optimis olahraga tarung derajat yang merupakan olahraga bela diri asli dari Indonesia ini akan semakin berkembang di tanah air maupun ditingkat internasional," kata Badai.
Tarung derajat olahraga asli Indonesia dalam sejarahnya baru diakui oleh dan resmi menjadi anggota KONI pusat pada 1997 dan jadi anggota yang ke 21.
Kemudian tarung derajat mulai berkembang pesat di seluruh tanah air Indonesia dan mulai resmi menggelar babak pra kualifikasi PON 1999 dan para atlet tampil pada PON 2000.
Badai menjelaskan sampai saat ini cabang olahraga bela diri tarung derajat terus hadir di PON dan saat ini sudah berkembang pada 11 negara di Asia Tenggara meski belum ikut SEA Games.
Saat ini di Indonesia sudah ada 26 pengurus provinsi (Penprov) dan optimis akan hadir diseruluh tanah air.
