Kabupaten Bungo (ANTARA) - Bupati Bungo, Dedy Putra sebut bandar udara (Bandara) Bungo tambah layanan baru transportasi udara maskapai Batik Air jenis Airbus A320 rute Jakarta-Bungo dan sebaliknya mulai pada Februari 2026.
Demi mendukung kegiatan transportasi berjalan lancar dan aman, pemerintah saat ini meningkatkan struktur ketebalan tempat parkir pesawat (apron).
"Sedang dikerjakan APBN, menteri perhubungan yang mengerjakan, Desember selesai. Nanti pak gubernur terbang dari Jakarta menuju Bungo naik Batik Air," katanya di Jambi, Sabtu.
Menurut Deddy, pengerasan apron itu upaya mendukung fasilitas yang dibutuhkan pesawat jenis Airbus. Tahun depan bandara Bungo bakal dilayani oleh dua maskapai penerbangan, masing-masing Nam Air dan Batik Air dengan rute yang sama.
Selain menambah ketebalan apron, pemerintah kabupaten saat ini sedang berupaya mengusulkan pelebaran landas pacu (run way) dari 30 meter menjadi 45 meter.
"Panjang runway 2100 meter sekarang, tetapi ingin memperlebar dulu, sekarang kan 30 meter kita ajukan 45 meter," ujarnya.
Bupati memproyeksikan bandara tersebut bisa difungsikan melayani jemaah haji. Usulan itu telah diutarakan kepada Gubernur Jambi, bahkan rencana itu telah di respon positif oleh pemerintah provinsi.
Respon itu, membuktikan pentingnya keberadaan bandara Bungo dalam membantu layanan haji, yang berdampak pada penghematan biaya dan waktu bagi masyarakat lima wilayah di Jambi bagian barat.
"Kita harapkan di tahun akan datang, itu haji bisa langsung Bungo ke Batam. Target kita, pak gubernur sudah setuju itu, ya Bungo, Kerinci, Kota Sungai, Tebo. Pak gubernur sudah bicarakan dengan saya, kalau bisa kita terbangkan langsung tidak perlu ke Jambi," jelasnya.
