Bandara Bungo akan dilengkapi Kantor Karantina dan Pelabuhan

Jambi (ANTARA) - Bandara Muarabungo Kabupaten Bungo Provinsi Jambi akan dilengkapi dengan Kantor Karantina dan Pelabuhan (KKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam rangka pengamanan dan penegakan regulasi lalu lintas produk perikanan di daerah itu.

Pemerintah Kabupaten Bungo melalui Bupati H Mashuri menyerahkan  barang milik daerah berupa lahan seluas 2.000 meter persegi kepada Kementeri Kelautan dan Perikanan  yang digelar dalam acara penyerahan hibah barang milik daerah  yang digelar di salah satu hotel di Kota Jambi, Rabu.

Bupati Bungo H Mashuri menyebutkan Pemkab Bungo siap mendukung program  dan kegiatan KKP di daerah tersebut, salah satunya dengan menyiapkan lahan untuk pembangunan kantor karantina dan pelabuhan.

Lahan tersebut terletak di dekat Bandara Muarobungo yang sebelumnya memiliki penerbangan langsung ke Jakarta dan ke beberapa daerah lainnya di Sumatera.

Menurut Mashudi, Bungo selain memiliki bandara, juga memiliki potensi perikanan yang cukup besar karena memiliki aliran sungai yang cukup banyak dengan lubuk larangan yang merupakan potensi perikanan daerah itu.

Selain memfasilitasi lahan untuk kantor karantina perikanan, Bupati juga menyebutkan siap untuk memfasilitasi pengadaan lahan untuk dijadikan politeknik sektor perikanan.

Sementara itu pada kegiatan yang digelar oleh Kementerian Perikanan dan Kelautan itu, juga dilakukan penyerahan penghargaan kepada institusi yang berkontribusi dalam pengembangan dan penegakan hukum sektor kelautan dan perikanan yang diberikan kepada Polda Jambi,Kabupaten Bungo dan Kabupaten Tanjabbar.

Hadir pada kesempatan itu Dirjen Kelautan KKP, Plh Gubernur Jambi H Sudirman, Bupati Tanjabbar serta perwakilan kantor perwakilan KKP se-wilayah Sumatera bagian selatan.

Kabupaten Bungo merupakan daerah berkota terbesar kedua di Provinsi Jambi setelah Kota Jambi yang terletak di wilayah barat provinsi itu. Selain memiliki Bandara Muarabungo, wilayah Kabupaten Bungo juga dilintasi jalur Lintas Barat Sumatera dan lintas tengah yang cukup strategis karena berbatasan dengan wilayah Provinsi Sumatera Barat.