Jambi (ANTARA Jambi) - Pengurus Provinsi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (Pengprov PSSI) Jambi tidak akan mengakui pelaksanaan cabang sepak bola pada pekan olahraga provinsi (Porprov) Jambi XIX di Kabupaten Sarolangun Juni mendatang.
"Berdasarkan surat dari PSSI pusat, bila suatu pertandingan sepak bola pengurus PSSI tidak dilibatkan dalam pelaksanaanya maka kompetisi tersebut dianggap ilegal," kata Plt Pengprov PSSI Jambi Mardi Alfian, di Jambi Rabu.
KONI Jambi telah menetapkan pelaksanaan cabang olahraga sepak bola di Porprov Jambi di Kabupaten Sarolangun diambil alih KONI dan tidak melibatkan pengurus PSSI Jambi maka kompetisi tersebut dianggap ilegal atau tidak sah.
"Kita pengurus PSSI Jambi tetap berpegang teguh pengambilalihan yang dilakukan oleh KONI Jambi pada cabang sepak bola adalah tidak sah," katanya.
Pengprov PSSI Jambi juga tidak mau terlibat dalam pelaksanaan Porprov di cabang olahraga sepak bola apabila KONI tetap pada keputusannya melibatkan pihak lain selain Pengprov PSSI Jambi yang diakui PSSI pusat sebagai panitia.
"Memang kita dilibatkan sebagai panitia tetapi sikap PSSI Jambi tidak mau terlibat karena sesuai dengan aturan dan surat PSSI Pusat menyebutkan segala pelaksanaan kompetisi maupun turnamen sepakbola harus dilakukan oleh PSSI," katanyai.
Sebagai pihak yang sah dan berwenang, PSSI menganggap hal tersebut menyalahi aturan apabila diselenggarakan oleh pihak lain selain PSSI.
PSSI yang tahu wasit yang bersertifikat dan PSSI juga yang memberi mandat kepada pengawas pertandingan dan komisi disiplin.
PSSI akan memberikan sanksi kepada perangkat pertandingan dari PSSI yang ikut terlibat di dalam penyelenggaraan Porprov di Sarolangun.
"Kalau ada yang ikut jadi panitia, PSSI akan memberi sanksi wasit yang memimpin bahkan bisa dicabut sertifikatnya," kata Mardi Aldian.(T.N009)