Jambi (ANTARA Jambi) - Sejumlah perusahaan pertambangan batu bara di Kabupaten Sarolangun, Jambi, berhenti beroperasi akibat terkenda dampak krisis ekonomi global yang menyebabkan turunnya harga jual batu bara.
Bupati Sarolangun Cek Endra ketika dikonfirmasi, Sabtu, membenarkan adanya perusahaan batu bara yang berhenti beroperasi itu. Mereka menghentikan aktivitas penambangan akibat turunnya harga batu bara di pasaran dunia.
Meski begitu, Bupati optimistis, investor di bidang lain akan tetap melirik Sarolangun sebagai salah satu tempat yang layak untuk berinvestasi.
"Guna memudahkan investor, pemerintah daerah telah mendukung dengan memberikan jaminan keamanan, kemudahan proses perizinan serta akses informasi terkait sumber daya alam yang komprehensif," katanya.
Saat disinggung soal pengaruhnya terhadap target Pendapatan Asli Daerah (PAD), Cek Endra menyatakan, penghentian operasional perusahaan tambang batu bara tidak terlalu mempengaruhi realisasi ataupun target PAD Kabupaten Sarolangun.
"Perusahaan batu bara yang tutup dan tak beroperasi itu tak terlalu berpengaruh terhadap PAD, karena Sarolangun memiliki sumber dan target PAD yang lain.
Bupati mengaku sejumlah investor bidang perkebunan dan pertambangan lainnya juga telah menghubunginya serta menyatakan kesiapan mereka untuk berinvestasi di Sarolangun.
Cek Endra mengimbau agar seluruh dinas yang ada turut membantu terciptanya iklim invetasi yang kondusif di Kabupaten Sarolangun.
Kabupaten Sarolangun yang berjarak sekitar 200 Km dari arah barat Kota Jambi merupakan salah satu penghasil batu bara di Jambi, selain Kabupaten Bungo dan Kabupaten Tebo. Daerah ini juga dikenal sebagai penghasil karet dan sawit.(Ant)