Pekanbaru (ANTARA Jambi) - Menteri Pertanian Suswono memperingatkan semua pihak perlu mewaspadai konversi areal tanaman pangan ke perkebunan, karena faktanya kebun kelapa sawit yang ada di Indonesia sekarang sudah jauh lebih luas daripada areal sawah.
"Saya harap ada diversifikasi dalam pembiayaan untuk tanaman pangan, karena kebun kelapa sawit yang ada sekarang lebih dari sembilan juta hektare, sedangkan luas sawah hanya 7,9 juta hektare yang artinya sudah melampaui," kata Suswono di Pekanbaru, Senin.
Ia mengatakan meski potensi lahan untuk kelapa sawit di Indonesia bisa mencapai 18 juta hektare (ha), namun Kementerian Pertanian kini lebih fokus pada peningkatan produktivitas.
Dari potensi yang ada tersebut, izin untuk perkebunan kelapa sawit yang dikeluarkan seluas 9,8 juta ha dan yang sudah ditanaman 9,2 juta ha.
"Yang jelas konsentrasi saat ini fokus pada peningkatan produktivitas, bukan pada penambahan areal," ujar Suswono sambil menambahkan bukan berarti penambahan luas perkebunan tidak memungkinkan lagi.
Konsentrasi pada peningkatan produktivitas, terutama pada perkebunan sawit swadaya. Dari total kebun sawit yang ada, sekitar 40 persen merupakan sawit swadaya terutama yang tidak bermitra dengan perusahaan.
"Tetapi bukan berarti tidak ada pengembangan lahan, karena ada lahan yang tidak cocok untuk tanaman pangan pokok. Ini hanya sebagai peringatan saja bahwa lahan pangan terancam konversi lahan," tukasnya.
Karena itu, Suswono mengatakan mendukung, program inovasi pembiayaan bagi satu juta petani kelapa sawit swadaya guna meningkatkan produktivitas tanpa memperluas lahan baru.(Ant)