Jambi (Antaranews Jambi) - Alokasi sas elpiji tiga kilogram atau "si melon" di Kabupaten Batanghari pada tahun 2018 mengalami peningkatan sebesar 2,56 persen dari jumlah alokasi pada tahun sebelumnya.
"Alokasi pada tahun ini mengalami peningkatan dari tahun lalu meskipun tidak terlalu signifikan, "kata Kepala Bagian Ekonomi Pembangunan Setda Batanghari Syaiful di Muarabulian, Rabu.
Alokasi gas elpiji tiga kilogram di kabupaten itu pada tahun 2018 sebesar 6.884 Matrik Ton (MT) atau ekuivalen dengan 2.294.667 tabung per tahun.
Sementara pada tahun 2017 yang lalu alokasi gas elpiji tiga kilogram di daerah itu sebesar 6.712 MT atau ekuivalen dengan 2.237.333 tabung per tahun.
Syaiful mengatakan berdasarkan Perpres nomor 104 tahun 2007 tentang penyediaan, pendistribusian dan penetapan harga Liquefied petroleum gas tabung 3 kilogram dan Permen ESDM RI nomor 021 tahun 2007 tentang penyelenggaraan penyediaan dan pendistribusian liquid petroleum gas tabung tiga kilogram.
Gas elpiji tiga kilogram tersebut di peruntukan bagi keluarga miskin dan Usaha Kecil dan Mikro (UKM).
"Jika gas elpiji tiga kilogram tersebut benar-benar di manfaatkan sesuai dengan peruntuannya, saya yakin tidak akan terjadi kelangkaan gas seperti tahun lalu, ”kata Syaiful.
Baca juga: Batanghari usulkan dua jutaan "Si Melon"
Di Batanghari menurut data terpadu PPFM Kemensos, jumlah keluarga miskin tercatat 22.199 Kepala Keluarga (KK) dan jumlah UKM tercatat 5.945 unit.
Jika di estimasi penggunaan gas elpiji tiga kilogram bagi warga miskin dalam satu bulan sebanyak empat tabung. Maka seluruh warga miskin di daerah itu menggunakan gas elpiji dalam satu bulan sebanyak 88.476 tabung.
Dan jika UKM dalam satu bulan di estimasi menggunakan gas elpiji sebanyak 16 tabung. Maka dalam satu bulan UKM di daerah itu akan menggunakan gas elpiji sebanyak 95.120 tabung.
"Berdasarkan estimasi penggunaan gas elpiji oleh warga miskin dan UKM, dalam satu bulan di batanghari membutuhkan gas elpiji sebanyak 183.596 tabung. Sementara berdasarkan alokasi tahun 2018 , dalam satu bulan alokasi gas elpiji di daerah itu sebanyak 191.222 tabung, "kata Syaiful menjelaskan.
Untuk mengatasi agar tidak terjadi kelangkaan gas elpiji tiga kilogram. Pemerintah daerah itu mengeluarkan surat edaran yang di tujukan kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan instansi pemerintahan lainnya.
"Isi suratnya agar Aparatur Sipil Negara (ASN), anggota DPRD, anggota TNI/Polri dan para kepala desa tidak lagi memanfaatkan gas elpiji tiga kilogram. Karena gas tersebut di peruntukan bagi warga miskin dan UKM,” kata Syaiful menambahkan.***