Jakarta (ANTARA) - Menteri Agama Fachrul Razi mengatakan bahwa pemerintah menerapkan 13 inovasi dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan bagi jamaah haji Indonesia tahun 2020.
Selama ini bimbingan manasik haji tidak dilakukan sepanjang tahun tetapi pada waktu-waktu tertentu sehingga ada anggota jamaah yang kesulitan menyesuaikan diri dengan waktu bimbingan.
Fachrul mengatakan, pemerintah juga menyempurnakan buku manasik haji untuk memudahkan jamaah memahami seluk beluk pelaksanaan ibadah haji.
Inovasi lain dalam pelayanan haji tahun ini, ia melanjutkan, adalah penggunaan Bandara Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, Majalengka, untuk embarkasi/debarkasi jamaah haji Jawa Barat.
Saat ini belum ada asrama haji yang berdekatan dengan BIJB. Pemerintah berencana membangun fasilitas pemondokan jamaah haji di Indramayu yang ditargetkan sudah bisa digunakan pada musim haji 2021.
Fachrul mengatakan bahwa pemerintah akan menambah fasilitas pelayanan jalur cepat imigrasi di Tanah Air untuk mempercepat proses pelayanan keimigrasian bagi jamaah haji. Dengan fasilitas tersebut, jamaah haji tidak perlu mengikuti proses verifikasi data biometrik terlalu lama saat tiba di Arab Saudi.
"Kalau tahun lalu hanya dinikmati jamaah yang berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta, tahun ini akan dinikmati juga jamaah yang berangkat dari Bandara Juanda Surabaya," katanya.
Pada musim haji 2020, pemerintah juga memberikan prioritas bagi satu persen dari sekitar 35 ribu kuota haji untuk warga berusia lanjut.
Warga lanjut usia (lansia) yang mendapatkan prioritas meliputi 441 warga berusia di atas 95 tahun dengan masa tunggu tiga tahun, 1.505 warga berusia 85-95 tahun dengan masa tunggu lima tahun, dan 94 warga berusia 75-85 tahun dengan masa tunggu 10 tahun.
Inovasi pelayanan berikutnya, kata Menteri Agama, adalah pembangunan Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) untuk memudahkan warga mengakses pelayanan haji yang efektif dan efisien.
Pemerintah menargetkan sudah ada 56 PLHUT tahun 2020 dan saat ini 16 di antaranya sudah diresmikan.
Selain itu, Menteri Agama mengatakan, pemerintah melakukan revitalisasi asrama haji untuk meningkatkan kualitas pelayanan akomodasi haji dengan target merevitalisasi 24 asrama haji. Pemerintah sudah menyelesaikan revitalisasi 14 asrama haji dan akan merampungkan sisanya tahun ini.
Guna mewujudkan transparansi dalam perekrutan petugas haji, pemerintah tahun ini melakukan tes perekrutan petugas haji berbasis komputer di tingkat kabupaten/kota.
Dalam upaya memperbaiki pelayanan haji, menurut Menteri Agama, pemerintah menambah frekuensi penyediaan konsumsi untuk jamaah haji di Mekkah dari 40 kali tahun 2019 menjadi 50 kali tahun 2020. Penambahan frekuensi penyediaan konsumsi dilakukan agar jamaah bisa fokus mempersiapkan diri untuk menjalankan ibadah pada puncak haji.
Pemerintah, kata Menteri Agama, juga akan memperluas pelayanan Eyab atau lobi VIP bagi jamaah Indonesia di Bandara Jeddah dan Madinah. Tahun lalu layanan tersebut dinikmati 55 kelompok terbang (kloter) jamaah, 17 kloter di King Abdul Aziz International Airport (KAAIA) Jeddah dan 28 kloter di bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah.
Selanjutnya, pemerintah mengupayakan penambahan fasilitas toilet bagi jamaah haji di Mina.
Pemerintah Arab Saudi sedang membangun 60 ribu toilet di Mina untuk mengurangi antrean jamaah di toilet selama prosesi ibadah haji di Mina.
Menteri Agama juga mengatakan bahwa pemerintah tidak menaikkan biaya pelayanan haji. Ongkos haji tahun 2020 sama dengan tahun lalu, rata-rata Rp35.235.602 per orang.
Baca juga:
Indeks kepuasan jamaah haji naik menjadi 85,91 persen pada 2019
Biaya haji 2020 ditetapkan Rp35,2 juta