Jambi (ANTARA) - Pertamina Rayon I Jambi mengatakan kartu langganan gas bersubsidi tiga kilogram untuk memastikan penyaluran gas tepat sasaran.
“Kartu langganan ini tidak memastikan semua dapat tabung gas bersubsidi, namun memastikan keluarga yang berhak mendapatkan gas tiga kilogram bersubsidi,” kata Sales Branch Manager Rayon I Pertamina Jambi Zulfirman di Jambi, Rabu.
Sasaran gas tiga kilogram bersubsidi tersebut yakni masyarakat yang tidak mampu dan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Pemerintah kabupaten dan kota memiliki data masyarakat yang berhak mendapatkan gas bersubsidi tersebut.
Dijelaskan Zulfirman, Pertamina akan mengambil tindakan terhadap pangkalan yang melanggar aturan. Sanksi diberikan sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan.
“Terhadap pangkalan nakal, Pertamina akan melakukan teguran terlebih dahulu, Jika terus melanggar makan izin pangkalannya akan di cabut,” kata Zulfirman.
Sejauh ini ada beberapa pangkalan yang mendapatkan teguran hingga izin pangkalannya telah di cabut karena melakukan pelanggaran. Adapun pelanggaran yang dilakukan pada umum-nya banyak pangkalan yang menjual gas bersubsidi tidak sesuai dengan peruntuan nya. Seperti menjual gas bersubsidi kepada pihak restoran.
Saat ini, sudah ada 65.823 warga Kota Jambi yang mendapatkan kartu langganan gas bersubsidi tersebut. Jumlah tersebut terdiri dari 62.112 pelanggan rumah tangga dan 3.711 pelanggan pelaku UMKM yang tersebar di tujuh kecamatan di Kota Jambi.
Dari 11 Kecamatan di Kota Jambi, masih ada tiga kecamatan yang melakukan validasi data pelanggan serta satu kecamatan menunggu proses pencetakan kartu langganan.
“Yang dalam proses pencetakan kartu yakni Kecamatan Danau Sipin, Kecamatan Alam Barajo, Jambi Selatan dan Kecamatan Pall Merah,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Jambi, Komari.
Berdasarkan data dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Jambi, saat ini masih ada 23.763 warga Kota Jambi yang belum mendapatkan kartu langganan gas bersubsidi tersebut. Terdiri dari 22.588 rumah tangga dan 1.175 pelaku UMKM di daerah itu.