Jambi (ANTARA) - Pemerintah Kota Jambi Provinsi Jambi memprioritaskan sistem pembelajaran dalam jaringan (daring) mengingat pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di daerah itu dalam dua hari terakhir meningkat.
“Selama dua minggu ke depan pelajar di Kota Jambi diprioritaskan untuk menggunakan sistem pembelajaran daring,” kata Wakil Wali Kota Jambi Maulana di Jambi, Rabu.
Sesuai dengan surat edaran Wali Kota Jambi, sistem pembelajaran tingkat SD dan SMP dilakukan dengan sistem daring dan luar jaringan (luring) atau secara tatap muka di sekolah.
Namun dengan meningkatnya jumlah pasien terkonfirmasi positif di Kota Jambi, sistem pembelajaran diprioritaskan dilaksanakan secara daring.
Selain sistem pembelajaran, proses administrasi di organisasi perangkat daerah (OPD) di Kota Jambi tidak lagi menggunakan kertas namun diterapkan melalui aplikasi.
“Untuk ASN Kota Jambi tetap masuk kerja seperti biasa, hanya saja secara administrasi tidak lagi menggunakan kertas tetapi melalui aplikasi sipadek,” kata Maulana.
Selain itu, Pemerintah Kota Jambi juga akan merumuskan kembali relaksasi ekonomi, sosial dan masyarakat yang akan disesuaikan dengan aturan dari Pemerintah Pusat.
Sementara itu, dalam dua hari terakhir pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Kota Jambi meningkat sebanyak 14 orang. Dimana pada Selasa (4/8) terkonfirmasi positif 11 orang dan pada hari ini Rabu (5/8) kembali terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak tiga orang.
Dengan demikian total pasien terkonfirmasi positif di Kota Jambi sampai saat ini berjumlah 62 orang. Dari 62 orang tersebut 32 orang telah dinyatakan sembuh, satu orang meninggal dunia dan 28 orang lainnya masih mendapatkan perawatan di rumah sakit miliki pemerintah di Kota Jambi.
“Tidak ada pasien yang isolasi mandiri di rumah, karena kemampuan rumah sakit masih mampu, semua pasien dirawat di Rumah Sakit Abdul Manap,” kata Maulana.