Bandarlampung (ANTARA) - Kabag Operasional PT Hutama Karya Cabang Terbanggi Besar-Pematang Panggang dan Kayu Agung, Mudjiono, mengatakan "operasi mengantuk" yang digelar di Jalan Tol Trans Sumatera dimaksudkan untuk mengurangi angka kecelakaan di jalan bebas hambatan tersebut.
"Operasi mengantuk digelar pada jalan tol di Sumatera dan Jawa, serta pertama kali digelar. Selama dua jam dari pukul 03.00 WIB sampai 05.00 WIB berhasil mengarahkan 200 kendaraan pribadi dan 150 kendaraan besar untuk beristirahat di area istirahat (rest area)," katanya, di Bandarlampung, Sabtu.
Menurutnya, operasi mengantuk ini adalah hasil diskusi dengan Satuan PJR Polda Lampung dan Polda Sumatera Selatan untuk menurunkan angka kecelakaan di jalan tol. Setelah dilaporkan ke kantor pusat di Jakarta, usulan itu disetujui.
"Kami sebagai petugas harus menjaga keamanan para tim yang bertugas di lapangan, karena kita tidak tahu bahwa pengendara dari zona hitam, merah dan hijau atau pengendara sudah kontak erat dengan pasien yang positif COVID-19. Maka dari itu, kami imbau untuk seluruh petugas yang melaksanakan operasi mengantuk tetap mematuhi protokol kesehatan agar terhindar dari penyebaran COVID-19," katanya pula.
Mudjiono menjelaskan bahwa operasi mengantuk ini juga merupakan salah satu pelayanan kepada pelanggan dengan memberikan kopi dan makanan ringan (snack) gratis, pemeriksaan kesehatan gratis, pemeriksaan kendaraan dari kondisi rem, ban dan lampu rem apakah berfungsi dengan baik atau tidak.
"Sebagai pengelola jalan tol, Hutama Karya akan terus memberikan pelayanan prima terbaik kepada pengguna. Semoga dengan operasi mengantuk ini para pengguna jalan tol bisa menyadari jangan pernah memaksakan bila kondisi mata dan badan sudah lelah. Lebih baik beristirahat di area istirahat terdekat untuk menghindari kecelakaan," katanya lagi.*