Jambi (ANTARA) - Para pelaku usaha persewaan perahu ketek wisata di kawasan Danau Sipin Kota Jambi praktis hanya mengandalkan kunjungan akhir pekan khususnya hari Minggu saat pandemi COVID-19.
"Akibat pandemi Covid-19 ini pengunjung Danau Sipin sepi, warga memilih tinggal di rumah sehingga dampaknya sangat terasa sekali," kata salah seorang operator perahu ketek, Asmaji (30) di Danau Sipin Kota Jambi, Rabu.
Ia menyebutkan, untuk mendapatkan penumpang satu putaran saja sangat susah. Padahal pada masa sebelum pandemi, para operator perahu ketek itu bisa lepas jangkat atau menarik penumpang dua sampai tiga kali, bahkan lebih.
Asmaji menyebutkan, sejak ramai Covid-19 hampir semua aspek terdampak termasuk Wisata Danau Sipin sepi pengunjung dan masyarakat sekitar yang mencari nafkah disekitarnya ikut merasakan penurunan omset yang signifikan.
"Omset menurun dan kami hanya bisa mengandalkan hari Minggu, baru banyak pengunjung, itupun pas mau sore saja, semoga Covid-19 segera berlalu hingga normal seperti biasanya," katanya.
Untuk masuk ke kawasan Danau Sipin tidak dipunggut biaya, hanya dikenakan tarif parkir baik itu roda dua dan roda empat.
"Kalau disini tidak usah membayar karcis untuk masuk ke kawasan Danau Sipin cukup bayar parkir saja motor Rp2.000 dan mobil Rp5.000", kata Adi salah satu juru parkir Danau Sipin.
Perahu ketek di danau sipin selalu siap melayani penumpang, meski jumlahnya dikurangi tidak sebanyak sebelumnya. Sebagian besar perahu hanya parkir dan tertambat di dermaga menunggu penumpang.
"Untuk biaya perorang Rp10.000 , maksimal setiap perahu bisa mengangkut 12 orang setiap kali satu putaran", kata Asmaji.
Asmaji menyewakan kapalnya setiap hari Senin sampai Minggu mulai dari pukul 08.00 hingga pukul 17.00.
"Disini sistemnya giliran sesama kawan pemilik perahu. Totalnya ada ada 15 kapal yang mangkal setiap harinya. Terkadang ada dari kami tidak menarik sekalipun karena sepi penumpang," kata Asmaji menambahkan.
"