Jakarta (ANTARA) - Advokat senior Hotman Paris Hutapea meminta para calon peserta Ujian Profesi Advokat (UPA) online yang digelar Dewan Pengacara Nasional Indonesia agar belajar dengan baik supaya lulus ujian.
Dia pun memberikan tips kepada para calon advokat agar lulus dengan mudah dan bisa menjadi pengacara yang andal.
"Pertama, cari organisasi advokat yang sah dan mempunyai SK dari Kementerian Hukum dan HAM," katanya.
Menurut Hotman, ciri organisasi advokat yang baik yaitu dapat membimbing para sarjana hukum untuk menjadi pengacara yang andal, mulai dari melaksanakan Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA) terbaik, melaksanakan ujian profesi advokat kredibel, dapat mengajukan penyumpahan advokat ke pengadilan tinggi, hingga menerbitkan kartu advokat.
"Masyarakat sekarang bebas memilih organisasi profesi yang mana mereka suka. Salah satunya adalah Dewan Pengacara Nasional Indonesia," ujar Hotman yang juga pengajar tetap PKPA di DPN Indonesia itu.
Setelah lulus, lanjut Hotman, para advokat jangan langsung membuat kantor pengacara sendiri. Mereka harus mencari jam terbang praktik dari para senior yang sudah sukses di berbagai kantor hukum maupun LBH.
"Jam terbang sangat perlu untuk jadi pengacara sukses, jangan langsung buka kantor kalau baru lulus. Kalau baru lulus kan belum tahu apa-apa," ujarnya.
Sementara itu Presiden DPN Indonesia Faizal Hafied menjelaskan UPA yang akan digelar lembaganya merupakan ujian tahap kedua. Ujian tahap pertama telah digelar secara daring pada 30 Januari 2021.
Pendaftaran UPA daring pada periode kedua ini sudah dapat dilakukan sejak 6 Februari hingga 25 Maret 2021. Pendaftar dapat mendaftar secara langsung melalui laman www.dpnindonesia.or.id.
"Pelaksanaan ujian periode kedua ini akan lebih besar lagi karena akan didukung langsung oleh tokoh-tokoh hukum dan advokat top nasional Indonesia," kata Faizal.
Faizal menjelaskan UPA tahap pertama berlangsung sukses digelar secara daring. Dari 1.104 pendaftar, sebanyak 96 persen dinyatakan lulus.
"Kami berharap mereka yang lulus menjadi advokat memiliki kemampuan beradaptasi selain memiliki kredibilitas dan integritas. Namun, bagi yang tidak lulus pada ujian sebelumnya, mereka dapat mengikuti ujian pada gelombang kedua pada 27 Maret 2021," ujarnya.
Menurut Faizal, advokat maupun organisasi yang tidak bisa mengikuti perkembangan zaman dan tidak bisa mengayomi dan menfasilitasi anggotanya maka akan ditinggalkan.
"DPN Indonesia akan menjadi yang terdepan dalam mengikuti perkembangan zaman dan dalam rangka mengayomi serta memfasilitasi anggotanya, kami akan segera meluncurkan LBH DPN Indonesia sebagai sarana pembelajaran dan magang bagi para calon advokat," ujarnya
DPN Indonesia merupakan organisasi advokat yang didirikan untuk mencetak advokat andal dan berkualitas. Organisasi advokat ini dideklarasikan di Jakarta pada 2020 setelah mendapat pengesahan surat keputusan pendirian dari Kementerian Hukum dan HAM.