Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Pengurus Pusat Palang Merah Indonesia (PMI) Muhammad Jusuf Kalla mengemukakan 90 persen penggunaan darah dari para penyintas COVID-19 atau plasma konvalesen efektif menyembuhkan pasien terinfeksi SARS-CoV-2 di Provinsi Jawa Timur.
Pria yang pernah menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia ke-10 dan ke-12 itu mengatakan, data klinis pasien COVID-19 yang menjalani terapi plasma di Jawa Timur berdasarkan laporan Ketua Konsil Kedokteran Indonesia, Putu Moda, dilaporkan 90 persen efektif menyembuhkan pasien COVID-19.
Baca juga: Ahli: Plasma konvaselen hanya digunakan untuk golongan darah yang sama
Baca juga: Gerakan Wani Donor Plasma Konvalesen dibentuk di Surabaya
Jusuf Kalla mengajak peran serta seluruh penyintas yang telah sembuh untuk kembali beramal menyumbangkan plasmanya kepada pasien COVID-19 di 250 kantor Palang Merah Indonesia (PMI) yang dibuka selama 24 jam.
Menurut Jusuf Kalla, berdonor darah tidak ubahnya bagaikan arisan. Darah yang terkumpul akan dimanfaatkan seluruhnya bagi para pasien yang sedang membutuhkan.
"Donor darah seperti arisan. Hari ini mendonor, kalau ada saudara yang butuh, kita bisa sama-sama memberikan darah. Darah adalah bagian kehidupan. Secanggih apapun (teknologi saat ini), belum ada yang bisa membuat darah buatan. Kalau darah diganti, harus dari manusia ke manusia. Itu pentingnya kebersamaan kita," katanya.
Jusuf Kalla menambahkan darah yang disumbangkan tidak hanya bermanfaat bagi para penerima, namun juga memberikan kesehatan pada jasmani pendonor.
"Terima kasih kepada seluruh partisipasi anda semua, Kementerian Kesehatan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) serta seluruh organisasi yang membantu donor darah kemanusiaan semoga terus berlanjut," katanya.
Baca juga: PMI-Aktivis perempuan gelar donor darah dan plasma konvalesen
Baca juga: Doni Monardo ambil bagian sebagai pendonor plasma konvalesen