Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi bergerak menguat seiring kasus harian COVID-19 di Indonesia yang kini telah turun signifikan hingga di bawah 10.000 kasus.
"Penguatan rupiah terhadap dolar AS berpeluang berlanjut hari ini dengan bertahannya sentimen positif terhadap aset berisiko di pasar dan isu tapering yang mereda," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Pagi ini indeks saham regional bergerak naik mengikuti penguatan indeks saham AS semalam. Kenaikan saham AS dipicu oleh kabar vaksin Pfizer mendapatkan persetujuan penuh dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) yang bisa meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk vaksinasi.
Semalam, data survei aktivitas sektor manufaktur dan jasa AS pada Juli dirilis di bawah ekspektasi pasar. Data turun menunjukkan kondisi ekonomi AS belum stabil akibat meningkatnya kasus COVID-19.
Ariston mengatakan lemahnya data tersebut dipandang pelaku pasar tidak mendukung isu tapering pada akhir tahun ini.
Baca juga: Dolar AS tergelincir di tengah data ekonomi yang lemah
"Selain itu dari dalam negeri, penguatan rupiah juga akan didukung oleh PPKM yang sudah diturunkan di beberapa daerah pusat ekonomi seperti Jabodetabek, Surabaya, dan kabupaten/kota lainnya di Jawa dan Bali. Pelonggaran PPKM meningkatkan kembali aktivitas ekonomi masyarakat," ujar Ariston.
Dari dalam negeri, jumlah kasus harian COVID-19 telah menurun signifikan di mana pada Senin (23/8) mencapai 9.604 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 3,99 juta kasus.
Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 sudah di bawah 1.000 kasus yaitu mencapai 842 kasus sehingga totalnya mencapai 127.214 kasus. Sementara itu, jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 24.758 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 3,57 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 290.764 kasus.
Ariston mengatakan rupiah hari ini akan bergerak menguat ke kisaran Rp14.350 per dolar AS dengan potensi resisten di kisaran Rp14.430 per dolar AS.
Pada Senin (23/8) kemarin, rupiah ditutup menguat 40 poin atau 0,28 persen ke posisi Rp14.413 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.453 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah Selasa pagi menguat 20 poin