Jambi (ANTARA) - Satgas BUMN Provinsi Jambi kembali menerima bantuan penanganan pandemi COVID-19 dari Perum Bulog Kanwil Jambi dan PT Telkom Witel Jambi.
"Setelah sebelumnya Satgas BUMN menghimpun bantuan dari instansi BUMN yang ada di Provinsi Jambi, hari ini kita kembali menerima bantuan dari Bulog Jambi dan Telkom Jambi," kata Koordinator Satgas Kebencanaan BUMN Provinsi Jambi M Zaidan Jauhari di Jambi, Jum'at.
Dari Perum Bulog Kanwil Jambi Satgas BUMN menerima bantuan berupa uang tunai senilai Rp16,75 Juta. Dan dari PT Telkom Witel Jambi Satgas BUMN Jambi menerima bantuan tabung oksigen ukuran 6 m3 sebanyak 14 unit.
Satgas BUMN Jambi menghimpun bantuan dari instansi perusahaan BUMN yang ada di Provinsi Jambi untuk membantu percepatan penanganan COVID-19 di Provinsi Jambi. Dimana Satgas BUMN Jambi berencana akan memberikan bantuan tabung gas oksigen siap pakai untuk perawatan pasien COVID-19 di fasilitas kesehatan.
M Zaidan menjelaskan saat ini sudah terhimpun bantuan dari perusahaan BUMN yang ada di Provinsi Jambi senilai Rp202 Juta. Dengan nilai bantuan yang sudah di himpun tersebut diperkirakan dapat memberikan bantuan tabung oksigen ukuran 6 m3 sebanyak 74 unit.
"Bantuan ini nantinya akan diserahkan kepada Satgas COVID-19 Provinsi Jambi, harapannya dapat membantu penanganan pasien COVID-19," kata M Zaidan Jauhari.
Kepala Bidang ADM dan keuangan Perum Bulog Kanwil Jambi Yenni Raulina mengatakan bantuan dari Bulog tersebut merupakan dana CSR perusahaan.
"Harapannya bantuan tersebut dapat bermanfaat dalam membantu percepatan penanganan pasien COVID-19 di Provinsi Jambi," kata Yenni Raulina.
Sementara itu Manager HR dan CDC Telkom Witel Jambi Indra Martinus mengatakan bantuan tabung oksigen siap pakai dari PT Telkom di harapkan bisa menambah kekurangan oksigen untuk perawatan pasien COVID-19 di rumah sakit. Mengingat oksigen sangat membantu dalam melakukan perawatan terhadap pasien COVID-19 di Rumah Sakit.
"Harapannya bantuan dari Telkom ini dapat membantu perawatan pasien COVID-19, khususnya yang berada di Rumah Sakit," kata Indra Martinus.