Jambi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi siap melakukan optimalisasi lahan persawahan untuk meningkatkan produksi pertanian pada 2022 .
"Potensi lahan sawah di Kabupaten Batanghari cukup besar, namun saat ini yang sudah berproduksi baru mencapai setengah dari potensi lahan yang ada," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Batanghari Mara Mulya Pane di Jambi, Kamis.
Pane menjelaskan di tahun 2022 Dinas Tanaman Pangan dah Hortikultura mengalokasikan anggaran untuk optimalisasi lahan persawahan tersebut sebesar Rp3 miliar. Dimana optimalisasi lahan persawahan tersebut dilakukan di Desa Sungai Baung, Rantau Puri, Kampung Pulau dan Desa Tebing Tinggi.
Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Batanghari menyatakan potensi lahan sawah di daerah itu 13.518 hektar tersebar di delapan kecamatan yakni Kecamatan Maro Sebo Ulu 1.983 hektar, di Kecamatan Mersam 4.435 hektar, di Muara Tembesi 1.366 hektar.
Kemudian, di Batin XXIV 355 hektar, di Maro Sebo Ilir 1.098 hektar, di Muara Bulian 2.020 hektar, di Bajubang 23 hektar dan di Kecamatan Pemayung 2.238 hektar.
Namun, tambahnya, dari potensi lahan persawahan yang ada di daerah itu, baru terdapat 7.606 hektar yang berproduksi.
"Maka dari itu di tahun 2022 potensi lahan yang masih cukup besar ini akan kita garap, selain lahan juga akan dilakukan metode penanaman padi yang dapat berproduksi dua kali dalam satu tahun," kata Mara Mulya Pane.
Selain melakukan optimalisasi lahan persawahan, Pemerintah Daerah itu turut melakukan pembangunan sarana dan prasarana pertanian. Diantaranya melakukan pembangunan, rehabilitasi dan pemeliharaan jaringan irigasi usaha tani dengan alokasi anggaran sebesar Rp3,6 miliar. Kemudian pembangunan, rehabilitasi dan pemeliharaan embung pertanian dengan alokasi anggaran sebesar Rp250 juta.
Selanjutnya pembangunan, rehabilitasi dan pemeliharaan jalan usaha tani dengan alokasi anggaran sebesar Rp2 miliar. Serta pembangunan, rehabilitasi dan pemeliharaan long storage dengan alokasi anggaran sebesar Rp200 juta.
"Pembangunan, rehabilitasi dan pemeliharaan sarana prasarana pertanian tersebut tersebar di delapan kecamatan," kata Mara Mulya Pane.