Jambi (ANTARA) - Tim SAR Gabungan yang terdiri dari Basarnas Jambi, Polairud Polda Jambi, TNI AL, dan nelayan memperluas area pencarian menjadi 500 NM untuk menemukan KM Sumber Daya yang hilang kontak setelah dihantam badai di perairan Berhala, Kepuluan Riau (Kepri) pada Kamis (10/3).
"Hingga hari keempat pencarian KM Sumber Daya yang hilang kontak di perairan Berhala, tim SAR Gabungan terus memperluas area pencariannya, namun sampai saat ini bangkai atau serpihan kapal belum ditemukan walaupun satu Anak Buah Kapal (ABK) sudah berhasil ditemukan selamat di perairan Sumatera Selatan," kata Kepala Kantor Basarnas Jambi, Abdul Malik, Senin.
"Kita telah berkoordinasi dengan Kepala Kantor Basarnas Palembang dan juga Pangkal Pinang terkait pencarian Kapal KM Sumber Daya yang hilang kontak tersebut," katanya.
Selain berkoordinasi dengan pihak terkait lainnya, tim SAR Gabungan juga sudah koordinasi dengan para nelayan yang ada di sekitar perairan Berhala, dengan melakukan e-broadcast kepada kapal-kapal besar di sekitaran perairan tersebut.
Abdul Malik mengatakan dengan ditemukan satu orang ABK atas nama Aloy ini, kita berharap mendapatkan titik terang terkait lokasi kapal hilang kontak tersebut dan dua ABK yang belum ditemukan.
Dapat diinformasikan bahwa pada Ahad (13/3), satu ABK yang hilang atas nama Aloy ditemukan nelayan di sekitar perairan Sungai Sembilang Desa Sungsang, Sumatera Selatan, dengan kronologi salah seorang nelayan melihat ada korban sedang menghampiri jaring milik nelayan tersebut dengan menggunakan pelampung dan tas.
"Selanjutnya korban dibawa menuju rumah nelayan tersebut untuk mendapatkan perawatan dan hari ini nelayan tersebut sedang dalam perjalanan menuju Jambi dari Desa Sungsang," kata Kepala Kantor Basarnas Jambi, Abdul Malik.
ABK yang selamat atas nama Aloy menceritakan kronologi kejadian pada saat perjalanan menuju Batam dari Nipah Panjang, KM Sumber Daya diterpa badai dan kapal yang bermuatan kelapa tersebut mulai kemasukan air dan korban Aloy menyelamatkan diri dengan mengambil pelampung dan jerigen lalu melompat ke perairan dan jarak ditemukan dirinya dari lokasi kejadian sejauh 72 NM.*