Muara Bulian, Batanghari (ANTARA) - Petani pinang di Kabupaten Batanghari kecewa kkarena harga pinang di wilayah setempat mengalami penurunan yang sangat drastis atau hanya dihargai Rp4.000 untuk perkilogramnya.
"Harga komoditas unggulan Kabupaten Batanghari saat ini turun. Turunnya harga pinang tersebut dipengaruhi harga pasar pinang yang terdapat di wilayah pasar Keramat Tinggi Muara Bulian," kata Penampung Buah Pinang, Debi Alta, Kamis (21/7)
Penurunan harga pinang sudah terjadi dalam dua bulan terakhir dimana saat ini harga pinang turun 60 persen dari harga sebelumnya yang berkisar 10 ribu rupiah.
Pihaknya mengakuinya penurunan ini dikarenakan saat ini buah yang di jual di pabrik masih alami penumpukan sehingga para penampung sulit melakukan penjualan.
Sementara itu, melihat kondisi saat ini ia selaku perwakilan petani pinang hanya bisa berharap agar pemerintah segera cepat tanggap dan mengatasi penurunan harga yang terbilang sangat drastis ini.
"Turunnya harga pinang juga dipengaruhi berkurangnya permintaan pasar global. Kami berharap harga pinang kembali membaik dan bisa seperti sebelumnya," katanya
Dari hasil buah pinang juga merupakan sumber mata pencarian masyarakat setempat. Solusi yang di perlukan saat ini dapat kembali normal harga pinang.
"Selain panen yang maksimal, kualitas pinang juga tetap terjaga, sehingga harganya lebih menjanjikan. Karena itu, tetap kita rawat tanaman pinang," tutupnya