Jambi (ANTARA) - Pemerintah Kota Jambi menargetkan raih penghargaan "Swasti Saba Wistara" dalam penilaian "Kota Sehat" dengan mengupayakan pengumpulan data, narasi dan dokumentasi dari tiap-tiap indikator penilaiannya.
Wakil Wali Kota Jambi, Maulana di Jambi , Kamis (11/8), mengatakan saat ini sejumlah permasalahan dihadapi seperti di antaranya permasalahan lingkungan yang mencakup semua tatanan seperti jamban, drainase, kawasan tanpa asap rokok, dan pengukuran kualitas udara di kawasan terminal.
"Namun semua itu telah coba diatasi, di antaranya dengan melakukan gotong-royong. Hanya saja memang, apa yang dilakukan tersebut, tidak terdokumentasikan dengan baik," kata Maulana saat Rakor Tim Pembina dan Forum Kota Jambi Sehat tahun 2022 .
Ia menegaskan, upaya selanjutnya yang dilakukan adalah meminta tim mengumpulkan data dan menarasikannya. Sebab tidak semua RT memiliki dokumentasi kegiatan dan program.
Menurutnya, rapat tindak lanjut hasil rakor Tim Pembina dan Forum Kota Jambi Sehat tahun 2022 terkait penilaian penyelenggaraan kota sehat, sudah cukup intens dan sangat komprehensif.
“Butuh kerja keras untuk meraih penghargaan lebih tinggi. Tidak boleh ada satu tatanan yang tidak memenuhi persyaratan. Saya meminta forum untuk melengkapi data-data dan program kerjanya,” pungkasnya.
Ketua Forum Kota Jambi Sehat, dr. Nadia menyebutkan, baik dari Forum Kota Jambi Sehat, OPD, camat dan lurah saat ini sudah dalam satu pemahaman.
Menurut dia untuk menuju predikat paripurna dalam kota sehat maka seluruh penilaian aspek harus mendapatkan nilai di atas 91.
" Bila ada satu aspek yang tidak mencapai kriteria sehat, maka potensi masyarakat Kota Jambi tidak sehat,” jelasnya.
Nadia menegaskan, saat ini masih ditemukan beberapa tatanan yang masih kurang terutama tatanan-tatanan baru seperti tatanan pariwisata dan bencana.
" Kita masih sama-sama mencari bentuk hingga menerjemahkan indikatornya, masih perlu samakan persepsi dan masih ada yang belum didokumentasikan,” kata Nadia menambahkan.