Jambi (ANTARA) - Pemerintah Kota Jambi Jambi mengaktifkan kembali Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) Demam Berdarah Dengue (DBD) guna menurunkan angka kasus penderita penyakit tersebut di daerah setempat.
Wakil Wali Kota Jambi Maulana di Jambi, Kamis, mengatakan saat ini pihaknya mengupayakan penurunan insiden rate (IR) DBD di Kota Jambi yang sudah mencapai 47,8 per 100 ribu penduduk.
" Secara nasional tidak boleh lebih dari 49, meski masih di bawah angka batas itu namun ini sudah cukup tinggi dan harus diturunkan," katanya.
Untuk menurunkan kasus DBD di daerah itu, Pemkot Jambi kembali mengaktifkan sistem dan melakukan upaya bersama pemberantasan sarang nyamuk secara masif dan massal.
Dia menegaskan dengan diaktifkan kembali Pokjanal DBD maka langkah yang diambil untuk mengurangi kasus DBD dilakukan penyadaran kepada semua masyarakat mulai rukun tetangga (RT).
Dari tingkat RT, kata dia , dimulai dengan gotong royong pembersihan lingkungan tempat tinggal.
"Karena DBD ini karena nyamuk makanya memastikan air bersih tidak ada genangan nyamuk," katanya.
Untuk abatisasi, Pemkot Jambi melibatkan partisipasi mahasiswa.
Jumlah kasus DBD di Kota Jambi selama Januari hingga September 2022 sebanyak 296 kasus dengan kasus meninggal lima orang. Selama periode itu Pemkot Jambi telah melaksanakan 130 kali pemberantasan sarang nyamuk.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Jambi M. Taufik mengatakan pihaknya kembali menggalakkan keaktifan Pokjanal DBD di Kota Jambi mengingat saat ini masalah DBD kembali meningkat.
"Jangan sampai menimbulkan korban lagi, ini juga kita lakukan kembali pemberantasan sarang nyamuk (PSN)," katanya.
Kota Jambi aktifkan kembali kelompok kerja operasional untuk tekan kasus DBD
Kamis, 20 Oktober 2022 16:40 WIB