Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jambi, Provinsi Jambi, menilai rencana pembangunan jaringan gas rumah tangga (jargas) yang dilaksanakan PT PGN Tbk sebagai Subholding Gas PT Pertamina (Persero), dapat membantu pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, Maulana mengatakan Kota Jambi yang terdiri atas 11 kecamatan, sudah dialiri jargas di antaranya Jelutung, Kota Baru, Alam Barajo, Telanipura, dan Danau Sipin.
Pemkot Jambi akan mendukung penuh pembangunan jargas dan berkomitmen menyediakan lahan infrastruktur, MRS, dan lainnya.
Menurut Maulana, dengan pertambahan jumlah penduduk, maka kebutuhan rumah tangga juga akan semakin meningkat, sehingga tepat bila dilakukan pengembangan jargas.
"Masyarakat Kota Jambi sangat antusias dengan keinginan untuk memanfaatkan gas bumi atau jaringan city gas ini," ujarnya.
Jika ada potensi bisnis dengan BUMD, lanjutnya, Pemkot Jambi juga dapat membantu menjembataninya. Saat ini, Sibinjai Sakti sebagai salah satu BUMD sedang melakukan penjajakan skema komersial dengan PGN.
Achmad Muchtasyar mengatakan Kota Jambi merupakan wilayah potensial pengembangan jargas yang merupakan program pemerintah. Masyarakat Kota Jambi juga sudah menggunakan jargas sejak 2014 dengan program APBN.
"Artinya, untuk pembangunan jargas lanjutannya nanti sudah tidak susah lagi, karena masyarakat sudah sadar akan keuntungan, manfaat dan keunggulan dari jargas ini. Harapannya ke depan, Pemerintah Kota Jambi berserta seluruh masyarakat memberikan dukungan agar kami bisa turut menyukseskan program jargas satu juta sambungan rumah tangga (SR) di seluruh Indonesia. Di Kota Jambi, kami akan mulai masuk secepatnya," ujarnya.
Dalam waktu dekat, PGN melakukan kunjungan di Jambi dan direncanakan melakukan eksekusi pembangunan jargas pada 2023.
Rata-rata pemakaian gas bumi di Jambi untuk rumah tangga 9-18 meter kubik dan PGN tengah memetakan terkait suplai dan infrastruktur gasnya.
Pemerintah menargetkan dapat membangun jargas satu juta SR per tahun dan PGN akan membangun sebanyak 400.000 SR di antaranya dengan skema pendanaan internal.
Sedangkan, 600.000 SR lainnya akan dibangun menggunakan skema KPBU, investasi swasta atau BUMD, dan lainnya.
"Jargas memiliki keunggulan yang lebih kompetitif dibandingkan dengan elpiji nonsubsidi dan pemasangannya gratis. PGN terus berkoordinasi dengan Kementerian ESDM dan sangat terbuka untuk partnership pembangunan jargas. Salah satunya, PGN telah bekerja sama dengan Jaya Real Property untuk pembangunan jargas di Bintaro," jelas Achmad.
Ia berharap jargas PGN dapat mendorong potensi pertumbuhan pelanggan komersial hingga industri. Dengan demikian, pemanfaatan gas bumi di berbagai sektor itu dapat membantu ekonomi masyarakat.
Menurut dia, keberadaan jargas dapat meringankan beban masyarakat, karena menggunakan energi yang kompetitif, bersih, serta menghilangkan rasa khawatir akan kelangkaan gas elpiji.