Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan lokasi Terminal BBM (TBBM) Plumpang, Jakarta Utara, berpotensi menjadi ekosistem produk pelumas atau oli.
Dia menambahkan hal itu semua harus ada perhitungan-perhitungan secara bisnis, maka dari itu Komisi VI DPR RI akan memanggil direksi Pertamina pada pekan depan untuk memaparkan hal tersebut.
Erick mengatakan faktanya tanah di Plumpang seluas 152 hektare secara sah merupakan milik PT Pertamina (Persero).
"Namun, sejak tahun 1990-an ada isu tanah antara masyarakat dengan Pertamina, sehingga membutuhkan bantuan dari pemerintah daerah," katanya.
Terkait pemindahan TBBM Plumpang, menurut Erick, hal ini membutuhkan waktu mengingat PT Pelindo harus menyiapkan lahannya terlebih dahulu dan kemungkinan pada 2024.
Sedangkan, untuk investigasi kebakaran TBBM Plumpang yang terjadi pada Jumat (3/3/2023), saat ini sedang berjalan.
"Sesuai instruksi Presiden RI bahwa keselamatan rakyat harus diprioritaskan. Karena itu, ada kejadian terdapat korban, Pertamina langsung memberikan perawatan kepada para korban," ujar Erick.
Sebelumnya, Menteri BUMN mengungkapkan Pertamina siap memindahkan Terminal BBM (TBBM) Plumpang di Koja, Jakarta Utara, ke tanah milik Pelindo.
Menurut dia, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pelindo untuk lahannya, sehingga siap dibangun akhir 2024.
Untuk pembangunannya membutuhkan waktu 2-2,5 tahun, sehingga masih ada waktu sekitar 3,5 tahun.
Erick mengatakan pemindahan TBBM Plumpang merupakan langkah untuk menindaklanjuti kesepakatan rapat yang sudah dilaksanakan antara Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan dihadiri Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Wamen BUMN I Pahala Mansury, serta Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.