Jambi (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jambi mengapresiasi langkah cepat Pemerintah Kota Jambi dalam mengendalikan harga beras melalui gerakan pangan murah.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi Robi Fathir di Jambi, Sabtu, mengatakan BI Jambi mendukung penuh program pemerintah daerah terkait pengendalian inflasi harga pangan seperti yang dilakukan Pemkot Jambi.
Ia menegaskan bahwa Pemkot Jambi memang perlu bergerak cepat mengingat daerah itu menjadi perhitungan indeks harga konsumen (IHK) BPS sehingga diperlukan program pengendalian harga pangan dengan cepat
"Kami melihat inisiatif Pemkot Jambi ini sangat tepat karena kondisi saat ini harga beras sedang mengalami pergerakan meningkat," kata dia.
Robi menegaskan bahwa dengan memfasilitasi masyarakat mendapatkan bahan pangan yang lebih murah terutama beras akan mampu mengendalikan harga bahan pangan itu.
Dari pantauan di Pasar Angso Duo, Kota Jambi, harga beras mengalami kenaikan karena pasokan terbatas.
Seorang penjual beras di pasar itu, Ajiz mengatakan harga beras sudah naik dari bulan lalu baik untuk beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dan premium.
"Harga beras SPHP dan premium naik, sudah dari bulan September, sekarang harga beras SPHP Rp57 ribu per lima kg dan premium Rp70 ribu per lima kg," katanya.
Diakui pedagang bahwa kenaikan harga beras itu berkisar Rp5 ribu hingga Rp10 ribu.
Wali Kota Jambi Syarif Fasha mengatakan Pemkot Jambi menggandeng Bulog untuk menyediakan beras dengan harga lebih murah sehingga masyarakat mendapatkan beras dengan harga terjangkau.
Pada gerakan pangan murah itu, Pemkot Jambi dan Bulog menyalurkan beras SPHP dengan harga Rp53 ribu per lima kilogram.
BI apresiasi langkah cepat Pemkot Jambi kendalikan harga beras
Sabtu, 28 Oktober 2023 16:42 WIB