Muara Jambi (ANTARA) - Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muarajambi jadi lokasi puja bakti Waisak bersama umat Buddha Jambi 2569 BE/tahun 2025 Masehi.
Staf khusus Menteri Kebudayaan Bidang Diplomasi Budaya dan Hubungan Internasional Annisa Rengganis di Jambi, Minggu mengatakan, Perayaan Hari Raya Waisak menjadi momentum strategis untuk kita secara kolektif merawat dan menjaga kebudayaan, terlebih di tengah arus globalisasi yang semakin pesat.
Lanjutnya, Indonesia dikenal dunia sebagai negeri yang kaya akan budaya, memiliki ratusan ribu warisan budaya yang tidak ternilai. Kekayaan itu mencerminkan keberagaman etnis, bahasa, kepercayaan serta nilai yang telah terbentuk selama ribuan tahun.
Salah satu wujud nyata dari kekayaan itu adalah Kawasan Cagar Budaya Nasional Muarajambi di Provinsi Jambi. Kawasan ini bukan sekedar komplek candi biasa, namun merupakan bukti sejarah panjang peradaban tinggi yang pernah tumbuh dan berkembang di pulau sumatera.
Komplek ini telah ditetapkan sebagai KCBN berdasarkan Keputusan Menteri (Kepmen) nomor 259/M/2013, mencakup areal seluas 4000 hektare, menjadikan kawasan terluas di Asia Tenggara.
Annisa Rengganis menambahkan, lebih dari 82 reruntuhan bangunan kuno telah diidentifikasi, dengan 11 kompleks candi utama yang sudah direstorasi. Di dalamnya juga terdapat kanal-kanal air, kolam kuno dan jalur air yang terhubung langsung dengan Sungai Batanghari. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat saat itu memiliki kecanggihan dalam teknik sipil, tata air dan arsitektur.
Kementerian Kebudayaan turut mendukung kawasan KCBN untuk diakui UNESCO sebagai situs warisan dunia. Saat ini kawasan Muarajambi masuk dalam Tentavie list warisan dunia UNESCO. Menurut staf khusus Menteri Kebudayaan, hal ini kesempatan besar sekaligus tanggung jawab bersama untuk mendorong pengakuan dunia terhadap pentingnya KCBN Muarajambi.
Momentum strategis ini, untuk mengingat kembali, terus menjaga dan merawat kebudayaan di tengah arus globalisasi yang berkembang sangat pesat dewasa ini.
Menteri kebudayaan selalu mengingatkan, Indonesia dikenal bukan sekedar kompleks,tapi jadi bukti peradaban yang ada di Sumatera, sebagai tempat keagamaan dan pendidikan, kami dukung KCBN diakui UNESCO saat ini masih menjadi tentavie list UNESCO, kita terus dorong agar keinginannya tersebut bisa terwujud.
Ketua panitia Waisak bersama umat Buddha Jambi, Rudy Chang mengatakan, umat Buddha Jambi mengadakan kegiatan puja bakti Waisak bersama setiap tahunnya diselenggarakan di KCBN Muarajambi.
Hal ini menegaskan, bahwa kawasan ini telah menjadi pusat pendidikan yang terkenal sampai keluar negeri (India dan China) hal tersebut dibuktikan dengan sebaran bangunan
Seribuan tahun yang lalu Muarajambi merupakan pusat pendidikan yang terkenal sampai ke luar negeri (India dan China) hal ini dibuktikan dengan banyaknya sebaran bangunan candi di kawasan ini.
Kata Rudy, pada zamannya, pelajar dari China sebelum berangkat ke India, diwajibkan menuntut ilmu di bumi Swarna Dwipa yaitu kawasan ini (Candi Muarajambi).
"Melalui momentum Waisak ini, mari kita menjaga persatuan umat Buddha yang ada di Jambi," katanya.
Waisak bersama tahun ini mengusung tema tingkatkan pengendalian diri dan kebijaksanaan, wujudkan perdamaian dunia.
Acara ini diikuti oleh seluruh majelis Buddha dan semua Sangha (majelis agama Buddha), diisi dengan ritual keagamaan Pradaksina (kegiatan mengelilingi candi), Amisa Puja (persembahan). Dhammadesana (penceramah) dalam kegiatan Waisak tahun ini dipimpin oleh Yang Mulia Bhiksu Nyanabandhu Sthavira.
Dalam penyampaiannya di depan umat Buddha yang hadir, Bhiksu Nyanabandhu Sthavira mengatakan, candi ini telah dibangun dan disemayamkan oleh umat Buddha, bagi Sang Bhagava, untuk mengenang dan menumbuhkan kekuatan keyakinan pada Sang Bhagava.