Muara Bulian, Batanghari (ANTARA) - Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Batang Hari terus melakukan program vaksinasi Septisemia Epizootik (SE) untuk memastikan kesehatan pada hewan ternak.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Perkebunan dan Peternakan, Afrizal di Muara Bulian, Selasa, mengatakan bahwa vaksinasi Septisemia Epizootik yang biasa dikenal dengan penyakit ngorok diterima 800 dosis.
"Dari pada bulan Agustus 2025 lalu, kami telah menerima 800 dosis vaksin SE," katanya.
Vaksinasi SE ini disalurkan ke berbagai kecamatan dengan jumlah ternak yang terdeteksi berisiko dan juga disesuaikan ternak di masing-masing daerah.
Sementara itu, setelah kejadian kasus penyakit SE tersebut didaerah Rambutan Masam, hingga kini tidak ada laporan baru mengenai penyebaran penyakit yang sama.
Dapat diketahui, ada beberapa kematian ternak,namun belum bisa dipastikan apakah itu disebabkan oleh penyakit SE.
"Hingga saat ini khususnya di bulan November tidak ada laporan lanjutan mengenai penyakit ngorok,” ujarnya.
Sebelumnya pemkab Batang Hari juga telah menyiapkan 1200 dosis vaksin, dan 800 dosis di antaranya telah disalurkan ke daerah-daerah yang berisiko tinggi.
"Sebelumnya ada 30 kerbau di wilayah Batang Hari dilaporkan terinfeksi penyakit ngorok, dan tujuh di antaranya mengalami kematian,"tutupnya.
