Muaro Jambi (ANTARA) - Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Jambi (UNJA) Citra Melsa Fitria, berhasil meraih juara 3 pada lomba Cerpen tingkat Internasional Festival Sastra Mursal Esten (FSME) X 2025 yang digelar Universitas Negeri Padang (UNP).
Kegiatan ini berlangsung secara daring dan luring beberapa waktu lalu di Teater Tertutup Mursal Esten, Fakultas Bahasa dan Seni UNP, kata Humas UNJA Tri Imam Munandar, di Jambi, Senin.
FSME X tahun ini mengangkat tema “Sastra untuk Bumi, Manusia, dan Masa Depan” dan diikuti 920 peserta dari 87 perguruan tinggi negeri di Indonesia serta 17 perguruan tinggi dari 13 negara.
Disamping dosen Sri Ningsih sebagai Pembimbing Akademik Citra menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya atas pencapaian tersebut.
Ia menegaskan bahwa prestasi ini menjadi bukti kemampuan dan kreativitas siswanya. Citra telah memberikan sebuah prestasi yang memuaskan atas nama Universitas Jambi.
Prestasi ini merupakan prestasi yang memuaskan dimana capaian ini menunjukkan bahwa Citra salah satu mahasiswa berbakat yang memiliki kemampuan dan kreativitas yang tinggi.
"Hal inilah yang sangat diperlukan bagi generasi muda saat ini. Semoga prestasi ini dapat menjadi inspirasi, dan bakat yang dimiliki Citra dapat terus dikembangkan hingga menghasilkan besar di kemudian hari,” kata Tri Imam.
Citra menulis cerpen berjudul “Kota yang Lupa Bagaimana Cara Tertawa” dengan subtema “Manusia dan Perjuangan di Tengah Krisis”, yang mengangkat isu kemanusiaan dan refleksi sosial.
Meskipun berasal dari bidang ekonomi, Citra memiliki ketertarikan terhadap dunia sastra dan menulis kreatif. Sejak SMP, Citra aktif menulis berbagai karya fiksi dan sempat bergabung dalam komunitas literasi Star Writers Academy, bahkan pernah menjadi admin komunitas tersebut.
"Bagi saya, menulis bukan sekedar hobi, tapi cara untuk berdialog dengan saya dan dunia. Lewat cerita, saya bisa menyampaikan hal-hal yang mungkin sulit diungkapkan secara langsung," kata Citra.
Dalam proses penulisan, Citra banyak memperhatikan dinamika sosial di sekitar, tentang bagaimana masyarakat bertahan, bersuara, dan mencari keadilan di tengah berbagai krisis yang melanda.
Dari realitas itulah lahirlah ide cerpen “Kota yang Lupa Bagaimana Cara Tertawa” yang merefleksikan manusia dan perjuangannya di tengah krisis dan intimidasi.
“Saya melihat banyak hal, tentang manusia, perjuangan, dan cara kita bertahan di tengah krisis. Dari sanalah cerita ini tercipta,” katanya.
Prestasi ini menjadi bukti bahwa ketertarikan pada sastra bisa tumbuh dan dimiliki oleh siapa saja, tak terbatas pada mereka yang berasal dari bidang bahasa atau seni.
Citra berharap pencapaiannya dapat menginspirasi mahasiswa lain untuk berani mengeksplorasi minat di luar bidang studi nya.
“Saya ingin membuktikan bahwa mahasiswa ekonomi pun bisa berprestasi di dunia sastra. Semoga prestasi ini bisa memacu semangat teman-teman untuk berani berkarya dan menantang diri sendiri di berbagai bidang,” kata Citra.
