Jambi (ANTARA Jambi) - Tujuh warga Kota Jambi Provinsi Jambi meninggal dunia dan ratusan warga lainnya menderita wabah demam berdarah (DBD) selama 2015.
"Sepanjang tahun ini tercatat 403 orang penderita DBD, tujuh diantaranya meninggal dunia karena lambat dibawa ke rumah sakit dan umumnya penderita masih anak-anak," kata Kepala bidang Pengendalian Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Jambi, Nur Indrayeti di Jambi, Selasa.
Dia menjelaskan, DBD menyerang di daerah itu paling banyak pada bulan Januari tahun 2015, dengan jumlah warga terserang sebanyak 170 warga, kemudian dibulan selanjutnya cenderung menurun.
"Dibulan Januari itu merupakan kejadian luar biasa (KLB) dan dari jumlah warga yang terserang, lima warga diantaranya meninggal dunia dibulan itu," katanya menjelaskan.
Jika dibandingkan tahun 2014, kata Nur wabah DBD tahun ini lebih besar, tahun lalu jumlah warga yang terserang jauh lebih sedikit. Korban meninggal dunia hingga akhir tahun pun juga lebih sedikit.
Wabah DBD tersebut katanya lebih banyak disebabkan oleh faktor prilaku dari masyarakat itu sendiri, untuk itu perlu ada gerakan serentak dari keluarga di Kota Jambi membersihkan lingkungan tempat tinggal mereka.
"Budaya gotong royong membersihkan saluran air dilingkungan memang perlu di tingkatkan lagi, dan kita selalu mengimbau sampai ketingkat Rt," katanya.
Gejala awal penyakit DBD tersebut antara lain timbul demam dengan trombosit di bawah 200. Dan apabila trombosit sudah di bawah 100 akan timbul gejala shock disertai mimisan, jika terjadi kondisi itu penderita sudah harus mendapat
Untuk mengantisipasi meningkatnya wabah DBD dimusim penghujan yang diperdiksikan akan dimulai pada bulan Desember 2015, Nur mengungkapkan bahwa pihaknya sudah menyiapkan beberapa program, diantaranya kegiatan abatisasi.
"Nanti juga akan ada lomba kebersihan lingkungan, jadi kalau mau menang otomatis mereka berbenah dan lingkungan tentu jadi bersih," katanya menambahkan. (Ant)