Chicago, Antarajambi.com - Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New
York Mercantile Exchange berakhir turun pada Selasa (Rabu pagi WIB),
karena dolar AS melanjutkan penguatannya.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus turun 3,2 dolar AS
atau 0,26 persen, menjadi menetap di 1.243,50 dolar AS per ounce.
Indeks dolar AS naik 0,31 persen menjadi 97,81 pada pukul 17.44 GMT.
Indeks tersebut merupakan ukuran dolar terhadap sekeranjang mata uang
utama lainnya. Saat dolar AS naik, emas berjangka akan turun.
Emas terus mengalami penurunan pada Selasa (20/6) sebagai tanggapan
atas komentar dari pejabat Federal Reserve baru-baru ini, yang menaikkan
harapan untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut tahun ini.
Presiden Fed New York William Dudley mengatakan pada Senin (19/6) bahwa
inflasi mungkin akan meningkat seiring dengan kenaikan upah seiring
dengan terus membaiknya pasar tenaga kerja.
Dia bergabung dengan ketua Fed Boston Eric Rosengren, yang mengemukakan
gagasan bahwa suku bunga rendah menimbulkan risiko stabilitas keuangan
dan bank sentral harus mempertimbangkan hal ini.
Kata-kata mereka datang dalam waktu kurang dari seminggu setelah Fed
menaikkan suku bunga untuk keempat kalinya sejak Desember 2015. Kenaikan
suku bunga telah menyebabkan kerugian emas berjangka karena aksi jual.
Namun, penurunan emas berjangka dibatasi oleh kemunduran di pasar
saham. Dow Jones Industrial Average turun 19,94 poin atau 0,09 persen
menjadi 21.509,50 poin pada 17.53 GMT. Ketika ekuitas mengalami
kerugian, emas berjangka biasanya naik.
Sedangkan logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli turun 8,5 sen
atau 0,52 persen, menjadi ditutup pada 16,417 dolar AS per ounce.
Platinum untuk pengiriman Juli naik 5,4 dolar AS, atau 0,58 persen,
menjadi ditutup pada 921,50 dolar AS per ounce, demikian Xinhua.
Harga emas turun tertekan penguatan dolar AS
Rabu, 21 Juni 2017 7:32 WIB