Jakarta, Antarajambi.com - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan
antarbank di Jakarta, Kamis sore, melemah tipis tiga poin menjadi
Rp13.517 per dolar AS, setelah hari sebelumnya ditutup pada Rp13.514 per
dolar AS.
"Nilai tukar rupiah mengalami pelemahan terhadap dolar
AS, namun relatif terbatas di tengah kondisi dalam negeri yang dianggap
masih memiliki fundamental ekonomi positif," kata Analis Binaartha
Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta.
Menurut dia, dengan fundamental ekonomi yang positif maka masih
terbuka peluang bagi rupiah untuk kembali terapresiasi terhadap dolar
AS. Apalagi, saat ini Amerika Serikat juga sedang dibayangi
ketidakpastian terkait kebijakan fiskalnya.
"Program reformasi pajak Amerika Serikat belum mendapatkan
kesepakatan Senat AS. Kondisi itu membuat pelaku pasar keuangan khawatir
program itu tidak bisa tercapai sehingga cenderung menahan transaksi ke
aset berdenominasi dolar AS," katanya.
Ia menambahkan bahwa sentimen selanjutnya, pelaku pasar keuangan
akan mencermati data neraca pembayaran yang akan dipublikasikan dalam
waktu dekat ini, yang diharapkan sesuai dengan estimasi pasar sehinga
dapat menopang pergerakan rupiah kedepannya.
Analis PT Bank Saudara Tbk Rully Nova mengatakan bahwa dengan
perkiraan membaiknya ekonomi dunia dan harga komoditas akan mendukung
perbaikan prospek pertumbuhan ekonomi nasional dan menjaga neraca
keuangan Indonesia.
"Trend surplus neraca pembayaran dapat menjaga rupiah jangka panjang," katanya.
Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Kamis
(9/11) mencatat nilai tukar rupiah bergerak menguat ke posisi Rp13.514
dibandingkan posisi sebelumnya Rp13.524 per dolar AS.
Niai tukar rupiah Kamis sore melemah
Kamis, 9 November 2017 18:18 WIB