Jambi (ANTARA) - Rektor Universitas Jambi (Unja) Prof H Johni Najwan SH MH Ph.D memberikan empat masukan dan evaluasi pelaksanaan Pengenalan Praktik Lapangan (PPL) Internasional ASEAN yang digulirkan SEAMEO.
Keempat masukan untuk pelaksanaan program PPL Internasional ASEAN - SEA Teacher Project tersebut adalah terkait visa bagi mahasiswa, pembiayaan, bahasa dan budaya tempatan kepada mahasiswa dan tata pamong.
"Kurangnya sosialiasi budaya membuat mahasiswa kurang memahami kondisi kultural di tempat atau negara tujuan sehingga, ketika di lapangan, mahasiswa mengalami kesulitan untuk beradaptasi selama melakukan pengabdian ini," kata H Johni Najwan seperti dikutip dari laman resmi Unja.
Rektor menyampaikan perlu diadakan kegiatan pembekalan tentang budaya untuk menjembatani perbedaan-perbedaan yang ada.
Rapat evaluasi merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh SEAMEO dan partner universities untuk membahas teknis pelaksanakan dan kendala-kendala yang dihadapi pada saat implementasi kegiatan.
Secara garis besar, rapat evaluasi bertujuan untuk melihat common problems dan diskusi pemecahan masalah. Hal kedua yang menjadi sorotan Rektor adalah biaya yang dibebankan kepada mahasiswa untuk mengikuti kegiatan ini.
Baca juga: Peserta berkebutuhan khusus mendapat pendampingan UTBK di Unja
Baca juga: Rektor: Tingkat kepatuhan LHKPN di Unja capai 100 persen
Menurut dia perlunya perhatian terhadap bantuan biaya bagi mahasiswa sehingga pada saat melaksanakan pengabdian mahasiswa tidak mengalami kekurangan biaya. Ia juga menekankan pentingnya tata pamong yang baik bagi mahasiswa asing yang ditempatkan di universitas tujuan, sehingga mahasiswa yang mengabdi mendapatkan hasil yang maksimal.
Pelaksanaan kegiatan di Unja sudah berjalan dengan baik, namun ia berharap untuk di masa yang akan datang diadakan survei terhadap kepuasan mahasiswa untuk mengetahui kekuatan, kelemahan atau kesalahan, dan solusi terhadap masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan di Unja.
Universiti Utara Malaysia (UUM) dan Southeast Asia Ministers of Education Organization (SEAMEO) bersama-sama meyelenggarakan kegiatan Evaluation Meeting of the Implementation of SEA Teacher Project Batch 7 di Ballroom Hotel Grand Alora, Kedah, Malaysia, akhir Maret 2019 lalu.
Rapat tersebut dihadiri oleh perwakilan dari 42 universitas di Indonesia; 1 universitas di Vietnam; 11 universitas di Thailand, 41 universitas di Filipina, pejabat di lingkungan College of Arts and Science UUM; Direktur SEAMEO, Dr Gatot Hari Priowirjanto, Direktur Sekretariat SEAMEO, Dr. Ethel Agnes P Valenzuela dan staf. Pada kegiatan itu Prof Johni Najwan hadir didampingi Dekan FKIP Prof Dr rer. nat Asrial M.Si.
Kegiatan SEA Teacher Project merupakan program pertukaran pelajar dibidang kependidikan yang dipelopori oleh Southeast Asia Ministers of Education Organization (SEAMEO) dalam rangka meningkatkan kualitas SDM di kawasan ASEAN dalam bidang pendidikan dan pengajaran.
Baca juga: Fateta Unja menerapkan kurikulum berbasis industri 4.0
Baca juga: Ratusan mahasiswa ditempa jadi wirausaha program KBMI di Unja
Rektor Unja sampaikan empat masukan program PPL Internasional ASEAN
Senin, 29 April 2019 15:12 WIB