Jambi (ANTARA) - Ribuan ekor ikan yang berada beberapa kolam di Desa Lopak Alai Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muaro Provinsi Jambi mati tanpa diketahui penyebabnya namun lokasi kolam milik warga tersebut berdekatan dengan lokasi pengeboran minyak yang dilakukan Pertamina.
Iwan (37) yang merupakan pemilik lahan kolam di Jambi, Rabu mengatakan, ikan yang ada di kolamnya secara mendadak beberapa hari lalu mati tanpa penyebabnya dan dirinya yang selama ini telah menjalankan usaha budidaya ikan jenis patin tersebut tidak pernah ada masalah.
"Beberapa hari lalu ikan peliharaan miliknya yang di kolam mati sebanyak ribuan ekor sehingga air di kolam tersebut juga ikut tercemar akibat bangkai ikan patin tersebut," katanya.
Saat ditemui dan wawancarai di kolam ikan miliknya, Iwan menyebutkan bahwa dirinya menduga ikan patinnya sebanyak 7.000 ekor di satu kolam mati mendadak dan saat ini juga ada lebih 4.000 ekor lagi di kolam lainnya yang mati karena adanya aktivitas pengeboran minyak yang dilakukan oleh Pertamina yang berada dekat di sebelah kolam miliknya.
"Dari 12 kolam miliknya, untuk dua kolam saja isi ikan yang sudah mati ada 11.000 ekor yang mati secara mendadak dalam waktu beberapa hari terakhir ini dan tidak hanya mati ikan peliharaannya tersebut, akan tetapi air kolam miliknya juga berubah warna sehingga menimbulkan banyak buih semacam ada minyaknya," kata Iwan.
"Saya berharap pihak Pertamina yang melakukan pengeboran tersebut bertanggungjawab, karena saya merupakan pihak yang dirugikan," tegas Iwan.
Sebelum adanya aktivitas pengeboran minyak kolam saya yang berisi ikan aman-aman saja tidak ada yang mati bahkan panennya pun sesuai harapan.
"Kita juga tidak ada pemberitahuan dari Pertamina dan pemerintah desa akan adanya pengeboran," kata Iwan.
Dia juga menyampaikan, seandainya ada pemberitahuan dari pihak Pertamina atau pemerintah desa akan dilakukan pengeboran, mungkin tidak akan isi kolam-kolam dengan ikan, karena dari luas lahan 1 ha itu ada 12 kolam yang diisi bibit ikan dan masing-masing kolam berisi 7.000 bibit ikan patin.
Untuk diketahui, jarak kolam dan aktivitas pengeboran minyak berjarak 50 meter dan atas matinya ikan-ikan miliknya Iwan dirugikan sebesar kurang lebih juta rupiah.