Lubukbasung (ANTARA) - Puluhan warga Kamang Mudiak, Kecamatan Tilatangkamang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, membersihkan material pohon yang menimpa areal pemakaman Tuanku Nan Renceh pemimpin Perang Paderi, Selasa.
Tokoh masyarakat Kamang Mudiak, Iwan Setiawan di Lubukbasung, Selasa, mengatakan pembersihan material pohon beringin itu bersama Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Batusangkar dan pembersihan menggunakan alat berat milik ABI Center.
"Alat berat itu menyingkirkan material pohon yang menimpa atap pemakaman itu, sehingga telah selesai dibersihkan," katanya.
Ia menambahkan informasi yang diperoleh dari Marwan penulis buku Tuanku Nan Renceh, bahwa situs itu bakal direnovasi oleh BPCB Batusangkar, karena masuk salah satu benda cagar budaya.
Rencananya, renovasi situs itu bakal dimulai menjelang Ramadhan 1442 Hijriah.
"Kita berharap renovasi itu sesuai target yang telah ditentukan," katanya.
Ia menambahkan di lokasi itu ada dua makam. Pertama makam Tuanku Nan Renceh dan makam orang tuanya bernama Jirahmah.
Kedua makam tersebut berdampingan dengan panjang 3,8 meter dan lebar 2,5 m. Makam dipagar dengan tembok setinggi 1,3 meter, lebar empat meter dan panjang 5,7 meter.
Sedangkan luas situs makam berukuran 225 meter persegi. Nisan makam Tuanku Nan Renceh berupa nisan berbentuk menhir, dengan tinggi satu meter dan lebar 40 centimeter.
Sebelumnya, komplek makam Tuanku Nan Renceh, rusak akibat ditimpa pohon beringin berukuran besar setelah hujan disertai angin kencang melanda daerah itu, Kamis (1/4).
Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam, Muhammad Lutfi Ar menambahkan sebanyak 161 kejadian bencana alam berupa pohon tumbang dan rumah rusak akibat angin kencang disertai hujan melanda daerah itu semenjak 31 Maret sampai 4 April 2021.
"Ke-161 kejadian itu tersebar di 16 kecamatan dengan kerugian Rp946 juta dan tidak ada korban jiwa," katanya.
BPBD Agam telah mengusulkan status tanggap darurat penanganan bencana angin kencang dan hujan ke Bupati Agam Andri Warman, Senin (5/4).