Banda Aceh (ANTARA) - Perempuan yang terlahir 31 tahun silam itu mengaku seakan mimpi, rumahnya di Gampong Lambroe Bileu, Kecamatan Kuta Baro, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh didatangi langsung orang nomor satu di Indonesia.
“Saya tidak pernah bermimpi rumah yang saya tempati ini dikunjungi langsung oleh Bapak Presiden Jokowi,” kata perempuan pemilik nama Nurlaili itu.
Di depan rumah berkonstruksi semipermanen, istri M. Nur duduk di kursi yang disiapkan untuk pelaksanaan vaksinasi "door to door" , pintu ke pintu, yang akan ditinjau langsung Presiden Jokowi.
Perasaannya bercampur aduk, senang dan haru menjadi satu, saat Presiden Joko Widodo yang didampingi Gubernur Aceh Nova Iriansyan hadir langsung di depan rumah dan berkomunikasi dengan dirinya.
“Perasaan saya senang sekali bisa bertatap muka langsung dengan Pak Jokowi. Ini merupakan sebuah kesempatan yang luar biasa bagi saya,” kata Nurlaili yang saban hari bekerja sebagai tukang cuci guna membantu suami mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.
Dengan hadirnya Presiden Jokowi tersebut, ia juga ingin memperlihatkan rumah yang ditempati saat ini kelak dapat dibantu untuk pembangunan sehingga menjadi lebih layak huni.
Kebahagiaan yang sama juga diutarakan oleh Juniati yang tak lain ipar Nurlaili. Ia juga ikut melaksanakan program vaksinasi dari pintu ke pintu yang disambangi langsung Presiden Jokowi.
“Perasaan saya senang karena dapat bertemu dan berdialog langsung dengan Bapak Presiden,” kata dia.
Ia mengaku bahwa vaksinasi menjadi ikhtiar bersama untuk mencegah penyebaran COVID-19.
“Ini merupakan vaksin pertama. Saya awalnya memang mau ke puskesmas, namun karena belum ada kesempatan jadi belum bisa ke puskesmas,” katanya.
Ia mengaku senang sekali saat ada tawaran vaksinasi yang akan disaksikan langsung Presiden Joko Widodo.
Nurlaili, Juniati, dan juga Sanusi yang memiliki hubungan keluarga merupakan tiga di antara 10 pemilik rumah yang diagendakan disambangi Presiden Joko Widodo saat berkunjung ke Kabupaten Aceh Besar.
Presiden Joko Widodo tiba di Gampong Lambroe Bileu, Kecamatan Kuta Baro, Kabupaten Aceh Besar sekira pukul 09.50 WIB guna meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi "door to door" yang diselenggarakan Badan Intelijen Negara (BIN).
Saat tiba, Presiden menyapa warga yang ada di lokasi itu. Ia terlihat tidak canggung melewati gang perumahan warga di kawasan Aceh Besar tersebut.
Tiba di depan rumah Nurlaili, Presiden Joko Widodo juga berdialog dengan ibu tiga anak tersebut seraya menyerahkan buku tulis.
Tak ada tenda dan juga pernak-pernik khusus yang disiapkan di tempat Jokowi menyampaikan pernyataannya kepada awak media. Hanya spanduk tentang vaksinasi dan dikelilingi rumah semipermanen dan permanen milik keluarga Nurlaili.
Presiden Joko Widodo menyatakan vaksinasi dari pintu ke pintu yang diselenggarakan di Aceh merupakan bagian upaya mempercepat capaian vaksinasi guna mengatasi pandemi COVID-19.
“Hari ini saya hadir ke Aceh bersama kepala BIN guna memastikan percepatan vaksinasi di Aceh yang dilaksanakan dari pintu ke pintu,” kata dia, Kamis (16/9).
Ia menjelaskan vaksinasi "door to door" tersebut merupakan salah satu upaya memberikan pelayanan kepada masyarakat secara langsung di tengah pandemi.
“Vaksinasi merupakan salah satu kunci untuk menghambat penyebaran COVID-19 dan kita berharap dengan percepatan vaksinasi laju penyebarannya bisa kita kendalikan,” katanya.
Ia berharap, dengan semakin banyak masyarakat yang divaksin, akan memberikan perlindungan yang optimal kepada masyarakat.
Ia menyebutkan vaksinasi yang dilaksanakan Kamis (16/9) itu, yakni 30 ribu masyarakat dan 42 ribu santri serta pelajar.
Usai meninjau pelaksanaan vaksinasi di Gampong Lambroe Bileu, Presiden Jokowi bersama rombongan meninjau pelaksanaan vaksinasi di Dayah Istiqamatuddin Darul Mu’arrif Aceh Besar.
Dalam kunjungannya ke Aceh yang, antara lain didampingi Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kepala BIN Budi Gunawan, Presiden juga memberikan pengarahan kepada Forkopimda Aceh dan kabupaten/kota se-Aceh.
Vaksinasi pesantren
Presiden Joko Widodo menyatakan vaksinasi yang dilaksanakan di pondok pesantren/dayah di seluruh Tanah Air merupakan bagian upaya untuk memproteksi masyarakat agar tidak terpapar COVID-19.
“Saya sangat mengapresiasi terhadap seluruh pondok pesantren yang mendukung santrinya untuk mengikuti program vaksinasi,” kata dia.
Ia menjelaskan vaksinasi yang digelar di seluruh pondok pesantren itu juga bagian melindungi para santri dan santriwati agar tidak terkena COVID-19.
“Alhamdulillah para santri kelihatan sangat bersemangat dan sehat-sehat semua, sehingga dengan program vaksinasi ini semua santri menjadi lebih sehat dan terproteksi COVID-19,” katanya.
Vaksinasi terhadap para santri, guru, dan kiai akan mendukung kegiatan belajar menjadi lebih kondusif di tengah pandemi.
“Semoga semuanya sehat dan pelaksanaan belajar tatap muka guru dengan santri dan para kiai bisa normal kembali,” katanya.
Dalam kunjungan tersebut, Presiden Jokowi juga berdialog secara virtual dengan sejumlah santri dan pimpinan pondok pesantren di seluruh Indonesia.
Saat tiba di lokasi, Presiden Joko Widodo dan rombongan disambut dengan selawat badar.
Penasihat Dayah Istiqamatuddin Darul Mu’arrif Aceh Besar Tgk Mufadhal mengatakan vaksinasi yang digelar di dayah tersebut total untuk 3.000 orang, sedangkan untuk hari kunjungan Presiden sebanyak 600 orang.
“Vaksinasi COVID-19 ini sangat dibutuhkan guna melancarkan pelaksanaan belajar mengajar di dayah,” kata dia.
Ia menyebutkan Dayah Istiqamatuddin Darul Mu’arrif memiliki santri sebanyak 1.500 orang dan santriwati 800 orang.
Semoga target vaksinasi dapat tercapai sehingga kekebalan komunal dari penularan COVID-19 dapat terwujud.