Makassar (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana meluncurkan program Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) di Kelurahan Balloci Baru, Kabupaten Pangkep, Sulsel disaksikan 19 delegasi Kedutaan Besar Luar Negeri.
Peluncuran program tersebut disaksikan oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulsel Hj Andi Ritamariani bersama 19 Delegasi Kedutaan Besar Luar Negeri yang sedang berkunjung ke Kelurahan Balloci Baru.
Kegiatan ini merupakan salah satu strategi percepatan penurunan stunting pilar keempat yaitu peningkatan ketahanan pangan dan gizi pada tingkat individu keluarga dan masyarakat.
Sebagai implementasinya, Bupati Pangkep melakukan inovasi berupa setiap rumah warga menanam pohon kelor, tentunya diharapkan tidak hanya sekedar diolah sayur bening, tetapi ada pengolahan menjadi makanan lainnya seperti teh sarabba, es, keripik agar lebih menarik.
Dalam peluncuran itu disajikan makanan jadi olahan lokal yaitu bubur sayur, barobbo dan baroncong. Pengelolahan DASHAT di kampung KB ini bersifat sosial masyarakat menyumbang sejumpit bahan makanan dan memanfaatkan lahan pekarangan warga dan Taman PKK untuk diambil sendiri oleh pengelola kemudian diolah menjadi makanan lalu dibagikan oleh kepada Bumil, Busui, Baduta, Balita setiap hari Jumat.
Tidak hanya itu, Nutritionis dari Puskesmas Balloci ikut ambil peran memberikan informasi kandungan gizi kepada sasaran.
“Kami harap program DASHAT tidak hanya di Kampung KB Sumpangbitta saja, tetapi menjalar ke Desa-desa, Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten/Kota lainnya di Sulsel. Indonesia kan negara yang kaya sumber daya alam dan subur," kata Koordinator Pengendalian Penduduk BKKBN Sulsel, Yoseph Upa.
Baca juga: BKKBN lawan stunting melalui program Dashat
Baca juga: BKKBN hadirkan "Dashat" guna capai zero stunting di Yogyakarta
Baca juga: BKKBN gencarkan Dashat di Kalbar guna beri edukasi gizi seimbang