Penumpang arus balik Idul Fitri 1443 Hijriah atau Lebaran 2022 dari wilayah Sumatera ke Jawa melalui Pelabuhan Merak mencapai 68.917 penumpang atau meningkat 26.752 penumpang (63,4 persen) pada H+2 dibandingkan sehari sebelumnya 42.165 penumpang.
"Meski terjadi peningkatan penumpang arus balik, tetapi perjalanan lancar, " kata Kepala Bidang Humas (Kabidhumas) Polda Banten Kombes Shinto Silitonga di Merak, Kamis.
Peningkatan yang cukup signifikan itu bukan hanya terjadi pada jumlah penumpang, namun juga jumlah kendaraan.
Dari 8.914 kendaraan yang masuk ke Pelabuhan Merak pada Rabu (4/5) juga terdapat peningkatan 6.130 kendaraan atau 68,7 persen mencapai 15.044 kendaraan.
“Dari total angka itu, dominan adalah mobil pribadi sebanyak 9.309 unit dan motor 4.936 unit,” jelas Shinto.
Menurut dia, sejak H-10 pada Jumat (22/4) hingga hari H Idul Fitri pada Senin (2/5), telah diberangkatkan 894.063 penumpang dari Pelabuhan Merak ke Sumatera dengan menggunakan 1.139 trip kapal feri yang membawa 209.440 unit kendaraan, dominan mobil pribadi 112.139 unit, dan 69.445 unit motor.
“Dari jumlah yang telah diberangkatkan ke Sumatera tersebut, selama 2 hari usai Lebaran, telah kembali 111.082 orang atau 12 persen sehingga diprediksi lebih dari 782.000 pemudik lainnya yang akan memenuhi feri dan jalan lintasan Merak-Jakarta pada hari ini dan beberapa hari ke depan,” katanya.
Polda Banten terus berkoordinasi dengan Polda Lampung untuk mengikuti dinamisnya lintasan penumpang dari Pelabuhan Bakauheni menuju Pelabuhan Merak.
"Jika Lampung mengaktifkan pelabuhan lain seperti Pelindo, Bandar Bakau Jaya dan Pelabuhan Panjang, maka Polda Banten akan mengadaptasi pengaturan arus lalu lintas di Bojonegara dan Ciwandan, sehingga pemudik yang kembali tidak melalui Pelabuhan Merak dapat diarahkan langsung ke jalan tol Cilegon Barat, tidak beririsan dengan mobilitas masyarakat ke destinasi wisata ke Anyer,” kata Shinto.
Ia mengatakan pengaturan arus balik yang dominan akan menggunakan jalur tol dari GT Merak hingga GT Cikupa akan tetap dilakukan dengan 3 skenario oleh Polda Banten.
Situasi hijau jika kondisi arus lalu lintas normal, situasi kuning jika terjadi kepadatan pada pintu tol terutama GT Cikupa, dan situasi merah jika kepadatan terjadi cukup panjang di jalan tol, katanya.
“Rekayasa lalu lintas untuk situasi merah akan diberlakukan dengan mengalihkan kendaraan keluar di GT Balaraja Timur, GT Balaraja Barat bahkan GT lainnya, tergantung pada situasi di GT Cikupa,” jelas Shinto.
Shinto menginformasikan jalur Tol Merak-Jakarta memiliki 2 rest area yang dapat dimanfaatkan oleh pengendara yaitu rest area KM 68 dan KM 45.
Setiap rest area mampu menampung sekitar 100-150 unit mobil pribadi dan 100-120 unit truk, dapat dimanfaatkan untuk beristirahat sejenak jika pengendara dalam kondisi lelah.
"Dengan berorientasi pada keselamatan pengendara, silahkan rest area dapat digunakan untuk beristirahat sejenak, maksimal 1 jam beristirahat diimbau pengendara untuk melaju kembali sehingga rest area dapat digunakan bergantian dengan pengendara lainnya,” ujar Shinto.