Jambi (ANTARA) - Pendidikan merupakan hal terpenting dalam kehidupan, karena pendidikan dapat mengasah kemampuan dalam menyelesaikan masalah, meningkatkan perekonomian, hingga menciptakan kesempatan kerja yang lebih baik, namun pendidikan bagi masyarakat Suku Anak Dalam (SAD) yang berada di Desa Nyogan Kecamatan Mestong Kabupaten Muarojambi bisa dikatakan sangat minim pendidikan.
Pemuka adat yang akrab disapa temenggung Desa Nyogan Datuk Iyank Kubung, Kamis menyampaikan bahwa kondisi desa ini didominasi masyarakat SAD yang terdiri dari dua RT yakni RT 15 dengan jumlah 87 dengan Kepala Keluarga (KK) di RT 02 berjumlah 79 KK, bila ditotalkan terdapat sekitar 500 jiwa yang berkeyakinan atau sudah memeluk agama Islam.
Namun demikian Iyank Kubung, pendidikan Suku Anak Dalam sangat minim, mulai dari minimnya akses jalan menuju sekolah, hingga minimnya ketertarikan anak anak untuk sekolah dan kebanyakan mereka tidak sampai lulus sekolah SMA hanya ada tiga anak saja yang bisa lulus sampai jalur SMA di desanya.
Datuk Iyank juga mengatakan bahwa kendala anak anak tidak sampai lulus SMA adalah karena faktor ekonomi dan faktor anak anak memang tidak ingin menginjak bangku sekolah, bahkan beberapa anak anak tidak melanjutkan tingkat sekolah atas dengan alasan mereka ingin menikah.
Dia menegas walau anak anak SAD masih kurang dengan pendidikan tapi sudah ada dua orang yang masuk dan menjadi anggota TNI dan kini sedang bertugas di perbatasan Papua.
Namun jika anak anak SAD ingin merasakan pendidikan ditingkat Sekolah Dasar (SD) yang pernah dibangun oleh pemerintah lokasi SD ini masih berada di kawasan mereka namun untuk merasakan pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) mereka harus menempuh 20 km lebih untuk menuju sekolah yang berada di bahar.
"Iyulah yang menjadi kendala kami atau anak-anak SAD di Desa Nyogan ini," kata Datuk Iyank Kubung.