Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel terus memastikan kelancaran distribusi energi untuk masyarakat di wilayah Sumatera Selatan di tengah permintaan yang terus meningkat, mengingat mobilitas masyarakat juga cukup tinggi pasca-pandemi COVID-19.
Area Manager Communication, Relation, & CSR Pertamina Regional Sumbagsel Tjahyo Nikho Indrawan di Palembang, Senin, mengatakan untuk wilayah Sumatera Selatan tercatat konsumsi BBM jenis Bio Solar Subsidi sudah menyentuh angka 21 persen di atas proyeksi kuota BBM Bio Solar Subsidi untuk pertengahan Agustus tahun 2022. Rata-rata konsumsi harian mencapai 1.903 kiloliter (kl) per hari.
Sedangkan produk Pertalite sudah mencapai sekitar 23 persen di atas proyeksi kuota BBM Pertalite untuk pertengahan Agustus tahun 2022, dengan rata-rata konsumsi harian mencapai 2.441 kl per hari.
"Pertamina terus melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat agar penyaluran BBM subsidi dapat tepat sasaran. Kami terus berupaya agar distribusi tetap berjalan lancar dengan menambah jam operasional Fuel Terminal BBM untuk mengantisipasi lonjakan konsumsi dan mengoptimalkan awak mobil tangki agar lebih efektif," jelas Nikho.
Pertamina Patra Niaga berkomitmen menjalankan amanah penugasan Pemerintah dalam menyalurkan BBM bersubsidi sesuai dengan Peraturan Presiden No. 191 Tahun 2014, pengguna yang berhak atas solar subsidi untuk sektor transportasi adalah kendaraan berplat hitam untuk mengangkut orang atau barang, kendaraan untuk layanan umum (ambulance, pemadam kebakaran, pengangkut sampah) dan kendaraan berplat kuning.
Kendaraan yang masuk kategori berhak atas solar subsidi perlu memperlihatkan surat verifikasi dan rekomendasi dari SKPD terkait.
Badan Pengelola Hulu (BPH) Migas juga telah mengatur mengenai maksimum pembelian BBM Solar subsidi per kendaraan per hari. Adapun untuk transportasi darat, kendaraan pribadi plat hitam 60 liter per hari, angkutan umum orang atau barang roda empat sebanyak 80 liter per hari sedangkan angkutan umum roda enam atau lebih sebanyak 200 liter per hari.
"Kami berharap masyarakat bisa membeli BBM secara bijak, belilah BBM sesuai kebutuhan dan tidak perlu khawatir, distribusi BBM terus kita lakukan setiap harinya", lanjut Nikho.
Selain itu, Pertamina juga mendorong masyarakat menggunakan bahan bakar minyak yaitu sesuai dengan spesifikasi kendaraan agar BBM Subsidi dapat diterima oleh masyarakat yang berhak dan tidak dimanfaatkan oleh para penimbun BBM serta oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel juga telah berkoordinasi dengan Aparat Penegak Hukum terkait aksi premanisme oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang memaksa pihak operator melakukan pengisian BBM Subsidi secara berulang.
"Kami mengapresiasi pihak Polri, dimana saat ini SPBU yang berada di wilayah Pali tersebut telah dijaga oleh Kepolisian Sektor Talang Ubi agar kejadian serupa tidak terulang kembali dan penyaluran BBM Subsidi dapat diterima oleh masyarakat yang berhak," lanjut Nikho.
Untuk masyarakat yang lebih mampu, Pertamina menyediakan berbagai jenis BBM berkualitas sesuai spesifikasi kendaraan seperti Pertamax, Pertamax Turbo serta Pertamina Dex dan Dexlite,
Pertamina juga terus mengingatkan masyarakat saat ini pendaftaran Program Subsidi Tepat masih terus dibuka, masyarakat dapat mendaftar dari rumah, melalui online di website subsiditepat.mypertamina.id atau dengan mendownload aplikasi MyPertamina kemudian mendaftar melalui salah satu fitur di aplikasi tersebut.
Selain itu untuk mempermudah pendaftaran bagi masyarakat yang tidak memiliki handphone, dapat datang ke booth pendaftaran yang telah disediakan di SPBU Pertamina. Terdapat petugas yang akan membantu masyarakat mendaftar secara langsung.
Bagi masyarakat yang membutuhkan informasi lebih tentang berbagai layanan dan produk Pertamina dapat menghubungi Pertamina Call Center (PCC) 135.
"Kami juga mengajak seluruh stakeholder terkait, serta rekan-rekan media untuk turut memberikan informasi dan membantu mengedukasi masyarakat terkait beban subsidi BBM yang sangat besar yang saat ini telah diberikan oleh negara, agar dapat betul-betul diterima oleh masyarakat yang berhak serta ekonomi lemah demi keberlangsungan bangsa dan negara", tutup Nikho.