Jakarta (ANTARA) - PT Dirgantara Indonesia dan Kementerian Pertahanan (Kemhan) menandatangani kontrak pengadaan pesawat udara (pesud) fix wing angkut/cargo sedang berupa satu unit Pesud CN235-220 dengan nilai kontrak sebesar Rp748 miliar.
"Terima kasih kepada Kemhan atas kepercayaannya kepada PT DI untuk dapat memenuhi kebutuhan Puspenerbal. PT DI terus berkomitmen untuk dapat meningkatkan kualitas dan inovasi produk PT DI guna mendukung penguatan alutsista TNI dalam menjaga ketahanan NKRI," kata Gita Amperiawan di Jakarta, Rabu.
Selain kontrak pengadaan itu, kata Gita, dalam waktu dekat pihaknya sedang mengupayakan sejumlah kontrak besar lain baik dari dalam maupun luar negeri. Pengadaan pesawat CN235-220 itu merupakan pesawat ketujuh yang akan digunakan TNI Angkatan Laut (AL).
Sejak 2013, TNI AL secara khusus telah menggunakan pesawat CN235-220 sebagai pesawat patroli maritim.
Pesawat CN235-220 telah dimodifikasi dan di-upgrade pada seluruh avionic system dengan menggunakan teknologi terbaru full glass cockpit dan display digital terintegrasi. Komposisi tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) CN235-220 sudah mencapai 38,74 persen.
Dalam Indo Defence 2022 Expo dan Forum, PT DI juga memamerkan pesawat N219 Amphibi dan berbagai jenis pesawat lainnya yang diproduksi di Bandung, antara lain CN235-220, NC212i, serta produk kolaborasi helikopter dan pesawat tempur KFX/IFX.
PT DI juga akan menghadirkan Pesawat N219 dan CN235 FTB FTB (Flying Test Bed) secara static di Apron Selatan Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada Kamis (3/11) dan Jumat (4/11).