Jambi (ANTARA) - Puluhan mahasiswa menggelar aksi solidaritas dengan menemui Rektor Universitas Jambi (Unja), Selasa, untuk mengusut tuntas kasus dugaan penganiayaan terhadap mahasiswa disabilitas Porkes Unja oleh oknum dosen.
Rektor Unja Prof Sutrisno mengatakan sepakat kasus ini dituntaskan demi keadilan. Rektor mengatakan saat ini sudah dilakukan proses hukum dan akan menghormati proses hukum yang sedang berjalan.
" Saya sepakat ini harus dituntaskan," kata Rektor Unja di hadapan para mahasiswa yang melakukan aksi solidaritas di Jambi, Selasa (20/12).
Rektor menegaskan penyelesaian kasus ini harus sesuai dengan koridor hukum yang berlaku dan sesuai dengan kewenangan yang berlaku, dan saat ini yang telah dilakukan proses hukum dan kewenangan dari aparat serta tidak akan ada intervensi dari pihak manapun demi keadilan.
" Kemudian sudah dilakukan pemanggilan Dekan, Jurusan dan Prodi dengan surat resmi untuk melakukan investigasi, saat ini Unja juga sudah melakukan koordinasi dengan inspektorat Jenderal Dikti sehingga Rektor akan melakukan upaya optimal dan tidak akan tinggal diam sesuai dengan kewenangan yang ada," katanya menerangkan.
Saat ini Unja sudah membentuk tim investigasi yang diketahui oleh Dekan FKIP Unja dan Rektor juga akan melaporkan perkembangan kasus ini kepada tim Investigasi dari Inspektorat.
Sebelumnya sudah diberitakan bahwa seorang mahasiswa Unja diduga mendapat tindakan kekerasan dari oknum dosen. Akibat kejadian tersebut, korban sudah melaporkan hal ini ke Polda Jambi.
Hari ini, sejumlah mahasiswa melakukan aksi solidaritas di depan Rumah Dinas Rektor Unja, Telanai, Kota Jambi. Mahasiswa ini menuntut keadilan dan kepastian hukum bagi pelaku kekerasan.