Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan bahwa cawe-cawe yang disampaikan dalam forum Rapat Kerja Nasional XVIII Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) 2023, disampaikan-nya dalam kapasitas sebagai anggota senior organisasi tersebut.
Jokowi mengatakan bentuk arahan yang disampaikan dalam forum tersebut seputar kebijakan hilirisasi dan industrialisasi bahan mentah hingga pengemasan untuk nilai tambah produk di dalam kompetisi pasar.
Menurut Jokowi kebijakan tersebut telah memiliki perhitungan yang jelas untuk memberi lompatan bagi Indonesia menjadi negara maju.
"Hitung-hitungannya jelas sekali. Bahwa hilirisasi, industrialisasi akan melompatkan kita menjadi negara maju. Hitung-hitungannya ada, kalkulasi-nya ada, kalau yang mau bantah, juga silakan," katanya saat ditanya apakah hilirisasi harus dilanjutkan oleh presiden berikutnya.
Saat ditanya wartawan, apakah akan mengarahkan organisasi HIPMI untuk mendukung salah satu kandidat di kontestasi politik? Jokowi mengatakan bahwa agenda Rakernas HIPMI merupakan urusan dunia usaha.
"Ini urusan usaha, HIPMI ini urusan dunia usaha. Kalau nanti urusan politik, ya bisa juga," ujarnya.
Sebelumnya dalam pidato pembukaan Rakernas XVIII HIPMI, Jokowi menyampaikan adanya permintaan Ketua Umum HIPMI Akbar Himawan Buchari agar Presiden memberikan arahan dalam forum tersebut.
"Jadi kalau tadi Pak Ketum sampaikan minta arahan Presiden, kalau saya mengarahkan ngak salah, Pak Latief tadi sampaikan ke saya, Bapak masuk kategori senior HIPMI, jadi kalau mengarahkan enggak apa-apa. Kalau cawe-cawe ngak apa-apa, karena di keluarga kita sendiri kan," tutur Jokowi.
Jokowi mengatakan ada banyak alumni HIPMI yang kini berkiprah di Kabinet Indonesia Maju, di antaranya Sandiaga Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Erick Thohir sebagai Menteri BUMN, Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, hingga Dito Ariotedjo yang kini menjabat Menteri Pemuda dan Olahraga.
"Saya jadi mikir-mikir, jangan-jangan HIPMI sudah jadi himpunan para menteri Indonesia, karena dari HIPMI menterinya banyak sekali, terlalu banyak," katanya.
Jokowi juga meminta seluruh anggota HIPMI untuk tidak melupakan dirinya sebagai bagian dari keluarga besar HIPMI.
"Jangan dilupakan, saya adalah HIPMI, tapi HIPMI daerah, HIPMI kampung memang, belum masuk ke HIPMI Pusat, HIPMI daerah. Tapi sekali lagi, Presiden tetap HIPMI," tegasnya.