Jakarta (ANTARA) - Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta Sahminan mengatakan bahwa keterlibatan BUMN sebagai calon pembeli memiliki dampak positif dalam pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah di Indonesia.
“Serta memberi kemudahan memperoleh akses permodalan dan pembiayaan,” kata Sahminan di Jakarta, Selasa.
Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam acara bertajuk, “Business Matching PaDI UMKM Jakarta 2023” di Jakarta Pusat. Acara ini bertujuan untuk mempertemukan grup pembeli atau buyer group, termasuk BUMN dan anak perusahaannya, dengan para pelaku UMKM secara langsung.
Sahminan menyoroti akses terhadap permodalan yang sering menjadi tantangan bagi para pelaku UMKM. Terkait hal tersebut, Sahminan menegaskan komitmen Bank Indonesia untuk turut serta memperkuat UMKM.
“Diwujudkan melalui sinergi dan kolaborasi dengan kementerian/lembaga, pemerintah daerah, serta mitra-mitra strategis termasuk BUMN,” ujar Sahminan.
Bersama instansi-instansi tersebut, Sahminan mengatakan Bank Indonesia mendorong perkembangan produk dan wisata lokal melalui pengembangan kelembagaan, pelatihan dan pendampingan, peningkatan kapasitas SDM, perluasan pasar, dan memberi akses pada pembiayaan.
“Serta akselerasi digitalisasi UMKM dan sistem pembiayaan, terutama QRIS,” ucapnya.
Bank Indonesia, lanjut Sahminan, memiliki tiga pilar untuk turut serta dalam pengembangan UMKM, yakni memperkuat kapasitas, memperkuat korporatisasi, dan memperkuat pembiayaan.
Oleh karena itu, ia berharap agar UMKM dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi lebih tinggi dan lebih inklusif.
"UMKM mempunyai peranan yang sangat-sangat penting dalam perekonomian Indonesia," kata Sahminan.
Pasar Digital Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (PaDI UMKM) merupakan marketplace yang menyediakan produk-produk pilihan dari para vendor UMKM Indonesia yang telah dikurasi agar dapat memenuhi standar kebutuhan pengadaan perusahaan BUMN.