Jambi (ANTARA) - Menjelang perayaan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 sejumlah harga komoditas pangan di Jambi mengalami kenaikan terutama cabai merah keriting yang saat ini dijual pedagang di pasar tradisional seharga Rp68 per kilogram atau naik Rp28 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp40 per kilogram.
Sementara itu harga cabai rawit merah saat ini juga sudah menembus Rp90 ribu per kilogram atau naik Rp50 ribu per kilogram dari Rp40.000 per kilogram.
Kenaikan harga tersebut disebabkan karena tingginya permintaan dan kurangnya pasokan yang masuk ke para pedagang di pasar tradisional di Jambi, kata Ratmi pedagang di Pasar Angso Duo Jambi, Jumat (17/11).
Pemerintah Provinsi Jambi diharapkan segera melakukan tindakan guna mengintervensi harga di pasaran. Disamping itu tingginya harga cabai merah juga bisa menyebabkan inflasi naik di daerah itu.
Sementara itu Kepala Biro Perekonomian selaku Sekretaris Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Jambi Johansyah mengatakan, ada dua faktor yang menyebabkan tingginya harga cabai di pasaran.
Pertama pasokan yang berkurang dan kedua adanya gagal panen di sejumlah daerah penghasil cabai di pulau Jawa dan Sumatera.
Sehingga kondisi ini menyebabkan pasokan cabai ke pasar Jambi berkurang, sementara permintaan banyak, itulah yang menyebabkan harga tinggi.
"Beberapa hari lalu, saya sudah kumpulkan para distributor di Pasar Angso Duo dan memang itulah kendalanya saat ini. Pemprov Jambi dipastikan hadir untuk mengatasi masalah tersebut," kata dia.
Johansyah mengatakan ada dana belanja tidak terduga (BTT) di Provinsi Jambi yang bisa digunakan untuk mengatasi tingginya harga cabai tersebut, dana itu bisa digunakan untuk menstabilkan harga di dua pasar di Kota Jambi, yaitu Pasar Angso Duo dan Pasar Talang Banjar.
Pemprov Jambi harus bergerak cepat agar pasokan masuk melalui operasi pasar yang akan mulai dilaksanakan minggu depan, hingga pertengahan Desember mendatang, ini sekaligus menjawab kekhawatiran masyarakat mengenai tingginya harga bahan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru.
Pemprov Jambi segera menggunakan dana BTT yang akan dikeluarkan pada 2023 sebesar Rp2,5 miliar guna mengendalikan gejolak harga cabai saat ini.
Penggunaan dana BTT itu, kata Johan, salah satunya untuk melakukan subsidi sehingga harga stabil karena di Pasar Angso Duo kebutuhan cabai itu delapan ton per hari. Dinas Pertanian juga terus memantau daerah mana saja yang akan panen cabai dan akan membelinya sehingga harga bisa stabil di Jambi.
Baca juga: Harga cabai merah di pasar tradisonal Batanghari naik
Baca juga: Harga cabai merah keriting naik Rp4.000 per kilogram di Jambi
Baca juga: Pasokan kurang harga cabai di Jambi naik